Salah satu lokasi tersebut adalah Geosite Batupasir Sialang Lubuk Tarok yang terletak di Nagari Lubuk Tarok, Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung
Sebagai bagian dari Formasi Ombilin yang berusia Miosen Awal, geosite ini menjadi saksi bisu dari proses pembentukan batuan sedimen yang berlangsung pada 16,3 hingga 23,3 juta tahun yang lalu.
Lokasi tersebut bisa ditempuh dalam waktu 3-4 jam dari Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat.
Manajer Geopark Ranah Minang Silokek Ridwan memaparkan bahwa Batupasir Sialang Lubuk Tarok menyimpan formasi geologi yang sangat unik.
Singkapan batuan yang ditemukan di lokasi ini merupakan bagian dari Formasi Ombilin bagian bawah, berumur Miosen Awal, dengan litologi berupa perselingan batupasir kuarsa dan sisipan serpih serta laminasi tipis karbon.
"Proses pengendapan batuan ini terjadi di lingkungan fluvial atau sungai, yang memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah geologi di wilayah ini," kata Ridwan.
Geosite Batupasir Sialang Lubuk Tarok termasuk dalam kawasan Geopark Ranah Minang Silokek, yang terkenal dengan kekayaan geologinya.
"Lokasi ini tidak hanya penting bagi dunia geologi, tetapi juga menjadi objek penelitian dan pendidikan kebumian yang sangat berharga," ungkap Ridwan.
Batuan yang ada di sini telah mengalami serangkaian proses tektonik, seperti perlipatan, pengkekaran, dan pensesaran dengan arah Baratlaut – Tenggara.
Proses-proses geologi ini memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika tektonik yang membentuk wilayah Sumatera Barat.
Keindahan Perbukitan Struktural
Geosite Batupasir Sialang Lubuk Tarok tidak hanya menarik dari segi geologi, namun juga menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan.
Lokasi ini membentuk perbukitan struktural dengan lembahan-lembahan yang membentuk sungai, menciptakan pemandangan yang memukau bagi para wisatawan.
Aspek bentang alam di geosite ini memiliki nilai tinggi karena menggambarkan proses sedimentasi yang terjadi pada masa Miosen Awal.
Batupasir kuarsa dengan sisipan serpih dan karbon membentuk tebing-tebing yang dramatis dan indah, memberikan kesan sangat kuat bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Keindahan alam ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menikmati pesona alam dan mempelajari proses geologi yang terjadi.
Fungsi Ekologis dan Kultural
Selain memiliki nilai geologis dan estetika, Geosite Batupasir Sialang Lubuk Tarok juga memiliki fungsi ekologis yang penting.
Lokasi ini merupakan habitat bagi lebah madu hutan yang dikelola oleh Keluarga Kerajaan Jambu Lipo.
Lebah madu hutan ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga memperkaya keberagaman hayati.
Geosite ini memiliki makna kultural bagi masyarakat setempat.
Sebagai bagian dari kawasan Geopark Ranah Minang Silokek, tempat ini menjadi simbol kekayaan alam dan budaya yang tak terpisahkan, dan berperan dalam mendukung ekosistem yang ada di sekitarnya.
Penelitian dan Pendidikan Kebumian
Geosite Batupasir Sialang Lubuk Tarok memiliki potensi yang sangat besar sebagai tempat penelitian geologi dan pendidikan kebumian.
Keberadaan geosite ini memberikan kesempatan bagi para peneliti dan pelajar untuk mempelajari lebih dalam tentang proses-proses geologi yang membentuk batuan sedimen serta proses tektonik yang terjadi di wilayah ini.
Geosite ini memberikan wawasan mengenai sejarah alam yang kaya, serta peran pentingnya dalam konservasi alam dan pelestarian lingkungan.
"Dengan segala potensi yang dimilikinya, Geosite Batupasir Sialang Lubuk Tarok tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga sumber pengetahuan yang sangat berharga," tambah Ridwan.
Dengan pemandangan alam yang menakjubkan, serta fungsinya sebagai tempat penelitian dan pendidikan kebumian,
Batupasir Sialang Lubuk Tarok layak menjadi salah satu tujuan utama bagi wisatawan dan para ilmuwan yang ingin menggali lebih dalam tentang sejarah bumi.
sumber (https://padek.jawapos.com/pariwisata/2365516215/wisata-geologi-miosen-awal-dan-pesona-alam-geosite-batupasir-sialang-sijunjung-sumatera-barat)
