Piamanexplore-Pengembangan potensi pertanian kini menjadi lebih luas, seperti yang diterapkan Pemerintah Kota Solok dengan mengembangkan Puncak Batu Patah Payo sebagai objek wisata dengan konsep agrowisata.
Seperti apa ceritanya?
Di Agrowisata Batu Patah Payo yang terletak di Kelurahan Tanah garam, Kecamatan Lubuk sikarah, Kota Solok, pengunjung bisa melihat dan membeli produk-produk pertanian unggulan Kota Solok, seperti bunga krisan dan kopi Payo.
Selain itu, lokasi yang berada di atas bukit pinggiran Kota Solok di ketinggian sekitar 850 mdpl, pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan Kota Solok dari ketinggian,
serta juga bisa melihat Danau singkarak, Gunung Marapi, Singgalang di utara, kemudian bentangan Gunung Talang di selatan.
Untuk akses menuju ke sana, cukup mudah. Jika dari arah Padang, pengunjung bisa melewati Balai kota Solok, terus melewati SMAN 1 Kota Solok.
Tidak jauh dari SMAN 1 tersebut, sekitar lebih kurang 800 meter, pengunjung belok kiri dan terus lurus mengikuti jalan tersebut sekitar 5 kilometer dari jalan utama.
“Akses ke puncak Payo sudah bagus, Pemko sudah melakukan renovasi dan perbaikan jalan menuju ke puncak payo pada 2022 lalu,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Solol, Zulfikli.
Zulkifli mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan di kawasan tersebut.
Per oktober 2024, sudah dikembangkan bunga chrysantemum atau krisan, dengan 9 green house penanaman krisan.
Lalu, terkait pembangunan lanjutan, akan dibangun jalan terhubung antara greenhouse krisan, kebun kopi, dan air terjun Sarasah.
Adapun, aktifitas yang bisa ditawarkan kepada pengunjung selama di agrowisata puncak Payo tersebut, pengunjung diajak berinteraksi langsung untuk ikut memetik krisan dan kopi.
Dilanjutkan dengan menikmati keindahan air terjun. Lalu diakhiri menikmati kuliner khas Kota Solok, di antaranya nasi baronjin dengan lauk kerucuik baluik dan gulai batang pisang.Dijelaskannya, hasil pertanian bunga krisan di Batu Patah Payo merupakan kualitas terbaik. Kementerian Pertanian mengakui, krisan itu masuk grade A.
Bunga yang ditanam ada yang warna merah, kuning, dan putih. Selain untuk diberikan kepada pengunjung di lokasi, bunga krisan Solok juga dijual dan dikirim untuk memenuhi permintaan pengrajin buket bunga dari Padang, Pekanbaru, hingga luar Sumatera.
“Setiap bulan tercatat Rp5 ribu tangkai bunga dikirim. Harganya Rp2.000 per tangkai.
Penjualan krisan menjadi pendapatan utama bagi agrowisata Batu Patah Payo. Sebab, untuk kunjungan wisata masyarakat digratiskan,” ungkapnya.
Kopi Payo
Lalu, untuk tanaman kopi juga sudah dilakukan peremajaan, serta pengelolaan pra panen dan pasca panen yang mengikuti standar, dengan total luas arealnya mencapai 40 hektar.
Ada dua jenis kopi yang ditanam. Arabica dan robusta. Kalau yang arabica kami tanam di ketinggian di atas 1000 MDPL, luasnya 5 hektare. Kalau robusta di bawah itu dengan luas 35 hektare.
“Kopi ini juga sudah dijajakan dengan kemasan bermerk Kopi Payo. Distribusinya melalui swalayan,” cetusnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Milda Murniati mengungkapkan, ide membangun agro wisata Batu Patah Payo mencuat di tahun 2015 lalu. Kemudian dieksekusi bersama Dinas Pertanian pada 2016.
“Kami memilih Batu Patah Payo karena warga disini sebagian besar mengandalkan keseharian sebagai petani. Mulailah kita libatkan mereka untuk pengembangan krisan,” ujarnya.
Ia terus mengupayakan agrowisata Batu Patah Payo semakin berkembang. Mengingat di kawasan objek ini juga ada destinasi lain yang bisa dikembangkan dan dikoneksikan.Seperti kebun kopi warisan era tanam paksa kolonial Belanda dan air terjun Sarasah.
Pihaknya akan terus melakukan pembenahan didestinasi tersebut, dan juga akan menggelar iven-iven daerah di kawasan Agrowisata payo,
dengan menggandeng seluruh komunitas kreatif yang dimiliki, sehingga nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Sementara itu, Wali Kota Solok Zul Elfian Umar, dalam pengembangan wisata berbasis agrowisata yang ada di kota Solok,
Pemko Solok juga akan terus menjalin koordinasi maupun mencari bantuan ke Pemerintah Pusat.
“Pada beberapa kesempatan, kita sudah sampaikan beberapa persoalan terkait pengembangan pariwisata agrowisata di Kota Solok ke pemerintah pusat,” tukasnya.