-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Napak Tilas Kehidupan Nia Kurnia Sari, Gadis Surga Penjual Gorengan Hingga Allah Memanggilnya

foto almarhum Nia Kurnia Sari
Piamanexplore-Cerita tentang seorang gadis yang sederhana dan rendah hati, Nia Kurnia Sari, yang menjadi terkenal sebagai penjual gorengan di sebuah kampung kecil.

Artikel ini akan mengeksplorasi seorang gadis yang berjuang dari bawah, serta cerita penuh warna tentang kehidupannya di rumah kecil di tempat tinggalnya.

Nia Kurnia Sari, gadis muda Berusia 18 tahun , baru saja menyelesaikan pendidikan SMA nya di INS kayutanam.

Nia menjalankan usaha singkat selama 4 tahun belakangan ini menjual gorengan dengan cara berjalan kaki berkeliling di sebuah kampung tempat tinggalnya di kecamatan kayutanam.

Saat pergi sekolah Nia membawa gorengannya dan di jual ke sekolahnya. Kalau libur sekolah Nia berjualan keliling.

Dia berkeliling menjaja gorengannya sejauh hingga 5 km setiap setiap libur sekolah. Sepertinya tidak ada yang istimewa tentang bisnis kecilnya itu.

Nia memiliki rumah yang sangat sederhana sekali terbuat dari sisa kayu yang tidak terpakai, setiap dindingya terdiri dari lempengan kayu papan sisa dari potongan mesin sinsau.

Kediaman Nia berada di sebuah pedesaan kecil, menjadi rumah dengan atap seng. Nia, kakaknya, ibu dan adiknya tinggal di rumah sederhana ini dan bahkan tidak memiliki banyak barang.

Semua perabotan rumah tangga yang dia miliki dibeli dari hasil kerjanya yang memang sangat sulit.

Nia baru saja menamatkan pendidikan SMA nya bercita-cita ingin kuliah, menjual gorengan mengumpulkan uang 200 rupiah dari keuntungan yang dia ambil setiap gorengan yang dia jual.

Gorengan yang ia jual bukan milik dia bukan juga milik ibunya tapi melainkan milik orang lain yang ia jual.

Nia menjual gorengan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga karena bapaknya sudah tidak berbaur lagi dengan Ibunya.

Selain untuk menopang ekonomi keluarga Nia mengumpulkan uang untuk biaya masuk kuliahnya dan juga ingin mempunyai laptop untuk mendukung kuliahnya nanti.

rumah Nia Kurnia Sari
Nia dulu mempunyai 1 ekor kambing dan terus berkembang menjadi 10 ekor.

Satu persatu kambing terjual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan sebagian untuk membangun rumahnya yang terbuat dari papan tersebut.

Kata Ibu Nia ia sudah terdaftar di suatu kampus kemungkinan saya Institut agama Islam salah satu kampus yang berada di kota pariaman. Hanya tinggal menungu hari saja untuk masuk jadwal kuliah.

Selama Nia menjual gorengan penghasilan yang ia dapatkan sekitar 20.000 hingga 50.000 setiap kali ia berkeliling menjual gorengan.

Jika libur sekolah Nia biasanya membantu tetangganya membuat gorengan dan menjajakannya berkeliling  kampung biasanya akan kembali pulang pada pukul 6 sore.

Nia bekerja membantu ekonomi keluarganya, mengumpulkan uang untuk kuliah serta ingin sekali membuatkan rumah yang bagus buat ibunya.

Tadi ketika saya penulis berkunjung kerumah Nia ibunya bilang Nia selalu baca alquran tengah malam dan shalatnya pun tak pernah tinggal.

Dia juga gadis berprestasi di sekolah dia juga pandai beladiri silat di sekolah Nia termasuk rangking 10 besar.

Sosok nia ini mudah bergaul temanya bilang Nia selalu siap mendengarkan dan memberikan nasihat positif atau dukungan emosional bagi mereka yang membutuhkan.

Kemurahan hati Nia sangat terkenal yang membuat dirinya disebut orang sebagai "Gadis Surga Penjual Gorengan"

Nia Kurnia Sari adalah contoh orang yang membutuhkan dukungan untuk hidup bahagia dan sebagian besar dari kita mungkin bisa belajar dari kesederhanaan hidup yang ia jalani.

tampak dari dalam rumah Nia Kurnia Sari
2 Bulan Sebelum Nia Meninggal

Kata ibu Midawati ibu yang punya gorengan yang Nia jual “Nia ini anak baik bertanggung jawab dan tidak asal menjual gorengan dia benar-benar tekun membantu.

Biaya sekolahnya, biaya kesehariannya untuk kebutuhan pribadinya dia cari dan tanggung sendiri”. Biasanya Nia membantu Ibu Midawati membuat gorengan hari senin sampai jumat.

Dua bulan sebelum meninggal Nia bercanda selalu bilang (ketika mau libur sekolah) ketika saat membantu ibu Midawati membuat gorengan.

Pada hari kamis Nia selalu Bilang “tek besok terakhir, besok terakhir ya katanya, sepertinya Nia senang ketika mengucap “besok terkahir ya” ucap Ibu Midawati yang punya gorengan.

Ketika di hari terakhir menjual gorengan wajah Nia agak lain sekilas terlihat putih datar saja sampai tak nampak hidungnya.

Ibu midawati pun kaget bibir dan batang hidungnya tak tampak terlihat hanya wajahnya putih dan datar saja.

Hari Terakhir Nia

Pada tanggal 6 september 2024. Biasanya Nia pulang menjaja gorengan pada pukul 6 sore ibu Midawati sempat chat ke hp Nia, “ Nia sudah pulang?” tapi memang tak dibalas karena Nia tak bawa hp.

Lalu Ibu Midawati langsung telpon ke hp Nia tapi juga tidak ada yang ngangkat. Seandinya waktu itu telpon ada yang ngangkat bahwa Nia belum pulang kan bisa cepat di cari.

Saat Kejadian keji Itu Terjadi

Nia Kurnia Sari ketika menuju pulang sehabis menjual gorengan sudah di cegat oleh pelaku yang membawa tali.

Lokasi jalan Nia di cegat padahal sudah dekat dengan rumahnya Nia jaraknya hanya sekitar 100 meter saja dari rumahynya.

Nia di cegat oleh pelaku lalu digiring ke sisi jalan kanan yang bersemak, Nia di pukul dan di tindih sekitar 15 menit hingga tak sadarkan diri.

Gorengannya di buang dengan tempayannya lalu Nia di ikat tangan nya kearah belakang serta kakinya juga ikat.

makam Nia Kurnia Sari
Nia di bopong naik keatas bukit, dijatuhkan lalu diseret melewati pekuburan sesampai di bibir jurang.

Dibibir jurang ini dengan dalam keadaan tak sadarkan diri Nia di setubuhi, (sedih saya sebagai penulis mengingat kembali proses rekonstruksi nya)

Setelah itu Nia dijatuhkan dari atas bukit kejurang dalam yang sekitar belasan meter, sesampai di bawah bukit Nia diseret kembali dan di hanyutkan ke sungai irigasi sawah yang ada di bawah bukit.

Cukup jauh Nia di hanyutkan ada sekitar 400 meter hingga sampai di lahan kebun keluarga pelaku.

Disini Nia di seret lagi naik ke lereng bukit, di lereng bukit lahan keluarga pelaku inilah korban di kuburkan.

Untuk menghilangkan jejak korban di kuburkan tanpa pakaian. Lalu pakaian pelaku di buang tak jauh dari irigasi sawah.

Kabar kehilangan Nia Kurnia Sari

Terdengarlah kabar bahwa Nia belum pulang sudah pukul 8 malam saat itu. Masyarakat mencari hingga esok hari nya sabtu tanggal 7 september.

Benda pertama di temukan warga adalah gorengannya yang berserakan dan jilbab korban. Pencarian tidak membuahkan hasil sabtu itu.

Pada hari minggu paginya tim BPBD, TNI, POLRI dan masyarakat lanjut ikut mencari korban. Hari minggu inilah korban di temukan terkubur, berjarak sekitar 400 meter dari rumah korban.

Pelaku Bernama indra Septiarman

Polisi memburu pelaku namun pelaku lari sebelum dimintai keterangan menjadi saksi. Perburuan dilakukan bersama masyarakat.

Pelaku berhasil ditangkap pada hari ke 11 di sebuah rumah kosong dengan disaksikan ribuan masyarakat.

Harapan Ibu Nia Kurnia Sari terhadap pelaku adalah agar pelaku di jatuhi hukuman mati.

penulis bersama Mayang adik Nia Kurnia Sari
Sekarang Nia sudah kembali kehadirat Allah SWT. Semoga Nia Kurnia Sari berada dibarisan orang-orang beriman dan berada didalam surga yang paling baik.

Jika sobat ingin melihat Nia Kurnia Sari lihatlah adiknya bernama Mayang karena mirip sekali dengan Nia.

 

Share This Article :
1745663973787222366

7 Rahasia Sukses Budaya Merantau Orang Minang: Inspirasi Memulai Hidup Baru di Tempat Baru

Piamanexplore- Orang Minang terkenal dengan budaya merantau mereka. Mereka sangat berani terjun ke tempat baru dan memulai hidup dari awal. ...