Piamanexplore-Pada tahun 1922, pasar Batipuh Padang menjadi saksi dari perjalanan sejarah kapal haji yang mengubah paradigma perjalanan haji di Indonesia.
Kapal-kapal itu menawarkan kenyamanan dan keamanan yang belum pernah dilihat sebelumnya,
memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan bagi jamaah haji dan umrah saat itu.
Mari kita jelajahi sejarah kapal haji di pasar Batipuh Padang pada tahun 1922.
Seiring dengan berkembangnya teknologi transportasi, perjalanan haji semakin terbuka lebar bagi umat Muslim Indonesia.
Pada masa lalu, perjalanan ke Tanah Suci memakan waktu berbulan-bulan dan penuh dengan bahaya.
Tantangan Perjalanan Haji
Perjalanan haji di masa lalu adalah tantangan besar bagi jamaah Muslim Indonesia.
Kebanyakan jamaah harus menempuh perjalanan jauh dengan menggunakan transportasi tradisional seperti perahu.
Perjalanan menuju Tanah Suci memakan waktu berbulan-bulan, dan para jamaah berhadapan dengan bahaya dan penyakit.
Pengaruh Kapal Perjalanan Haji:
Kapal-kapal perjalanan haji yang muncul pada tahun 1922 memberikan pengaruh besar pada cara-cara perjalanan ke Tanah Suci di Indonesia.
Kebanyakan jamaah sekarang dapat menempuh perjalanan yang lebih cepat dan aman dengan menggunakan transportasi modern seperti pesawat.
Sebuah iklan biro atau agen perjalanan haji yang berkedudukan di Padang Sumatera Barat. Biro ini milik Abu Bakar gelar Baginda Maharja.
Agen ini adalah cabangnya dari pusatnya yang berkedudukan di Batavia.
Agen Perjalanan haji ini menawarkan tiket kapal laut tanah suci dengan pemberangkatan awal dari Batavia (Jakarta).
Beberapa kapal laut yang ditawarkan diantaranya milik Maatschappij (Perusahaan besar) seperti Kapal Rotterdamsche Lloyd (Siermond), atau Ocean (Serprong Blau).
Adapun Harga Tiket Yang Ditawarkan
Untuk yang berusia di atas 12 tahun harga tiket F 175 (seratus tujuh puluh lima rupiah).
Untuk anak-anak berusia 1-12 tahun harga tiket F87.50 (delapan puluh tujuh rupiah lima puluh sen). Harga ini adalah harga untuk tahun 1922.
Sumber: Perobahan, 01-12-1922. Koleksi Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI Salemba (Skala-team)