-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Mengenal Lebih Dekat Ikan Larangan Di Sikucur Padang Pariaman, Tempat Wisata Edukasi

Piamanexplore-Apakah Anda ingin mengetahui lebih dekat tentang ikan larangan di kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat? Jika iya, datanglah dan kunjungi tempat wisata edukasi Ikan Larangan ini.

Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan Anda pada tempat wisata edukasi ini. Kami akan membahas tentang sejarah tempat ini.

Kabupaten Padang Pariaman memiliki kekayaan sumber daya ikan yang sangat melimpah. Salah satunya adalah Ikan Larangan.

Ikan ini tidak untuk menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Pariaman, namun juga telah menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan.

Ikan larangan disini biasanya identik dengan ikan gariang berwarna hitam (ikan bersisik salah satu jenis ikan air tawar).

Sejarah Ikan Larangan Pariaman:

Sejak zaman dahulu, masyarakat setempat telah melakukan larangan memancing atau menangkap ikan pada periode tertentu dalam tahun.

Tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian ikan di sekitar kawasan. Larangan ini dikenal sebagai adat larangan Pariaman.  Di kabupapten padang pariaman ikan larangan disebut ikan bauduah.

Objek wisata ikan larangan artinya menurut cerita masyarakat setempat ikan-ikan dilarang dipancing atau dikonsumsi.

Dahulunya apabila ada orang yang memakan ikan ini orang tersebut akan sakit yang aneh sukar untuk di sembuhkan secara medis.

Ikan larangan dituahi dalam jangka waktu tertentu namun sebelum waktu yang ditentukan orang yang mentuahi sungai dan ikan sudah meninggal terlebih dahulu,

jadi ikan yang ada disungai ini menjadi ikan larangan artinya dilarang untuk dikonsumsi.

Lokasi Wisata edukasi ikan larangan ini tepatnya berada di korong toboh marunggai nagari sikucur barat kecamatan V koto kampung dalam kabupaten padang pariaman.

Fasilitas

Untuk mendukung wisata ikan larangan disini sudah di bangun mushola dan toilet serta lapak pedagang pun sudah diatur.

Objek wisata ini sebenarnya masih alami dan menarik dengan pemandangan yang indah.

Sejak beberapa tahun lalu keasrian wisata ini sedikit berubah dengan adanya kolam pemandian umum yang dirabat beton.

Mata Air Penawar Bagi Yang Sakit

Uni Sida sudah 7 tahun lebih berjualan di area sungai ikan larangan mengatakan “ungku Buya Panjang sebagai pawang ikan bauduah (ikan larangan) ini sudah lama di tinggal mati oleh nya mungkin ada dari tahun 2004.

Yang menarik dari cerita uni sida dan warga setempat disini terdapat ayia tawa (air tawar) mengalir kecil dari sela batu dibawah sebuah batang pohon di area aliran sungai ini.

Air tawa ini apabila diniatkan untuk hal-hal baik InsyaAllah berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit.

Di aliran sungai ini wisatawan di perbolehkan untuk mandi anak-anak maupun orang dewasa aliran sungai nya aman karena dangkal dan tenang.

Di aliran sungai lokasi wisata ini selain ikan gariang ada juga ikan lele yang cukup besar dan ikan panjang sejenis ikan lumpai yang panjangnya sekitar satu meter.

Harga-harga

Wisatawan boleh saja memberi makan ikan berupa pelet maupun yang ada di jual oleh pedagang setempat mulai dari harga Rp3.000 hingga Rp10.000 , khusus ikan lumpai atau ikan panjang ia hanya mau makan telur yang harganya Rp3.000.

mata air ini dipercaya mampu menyembuhkan orang sakit
makanan yang dijual pedagang disini harganya normal murah sama seperti harga-harga yang sering kita jumpai di warung-warung.

Mengapa Tempat Wisata ini Penting Bagi Masyarakat Setempat:

Tempat Wisata Edukasi Ikan Larangan di kabupaten padang Pariaman telah menjadi destinasi wisata yang sakral dan populer di Sumatra Barat.

lokasi wisata ini dapat di tempuh oleh kendaraan roda dua maupun roda empat karena lokasi nya terletak dipinggir jalan.

Bawalah pakaian ganti apabila ingin mandi, belanjalah di warung-warung wisata tersebut karena harganya relatif normal tidak mahal sama sekali.

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...