-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Karena Gak Punya Uang Kisah Haru Seorang Anak SMA Mau ujian Malah Di Tangkap

Piamanexplore-Alkisah di masa lalu tepatnya  di tahun 1970, beberapa rumah besar berpagar di jalan Kresna Bandung Jawa Barat dicekam oleh surat kaleng berisi ancaman yang dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal.

Surat ancaman itu diterima oleh penghuni rumah no. 29, 33, 37 dan 44. Salah satu surat ancaman yang tertanggal Bandung 2 April 1970 berbunyi:

“Harap saudara menyediakan uang sejumlah Rp.1500,- (tempat penyimpanan uang telah ditentukan-penulis).

Kalau tidak dipenuhi salah satu dari anggota keluarga saudara akan menjadi korban“. Si pengirim tertanda DJENGO.

Sejumlah 8 pucuk surat ancaman berikutnya yang bernada sama telah diterima oleh penghuni 4 rumah tadi 5 pucuk diantaranya tertanggal 7, 15, 20, 28 April dan 2 Mei 1970 diterima oleh rumah no. 22.

Sedangkan surat tertanggal 2 dan 15 April 1970 diterima oleh rumah no. 29. Rumah no. 37 dan 44 masing-masing menerima surat ancaman tertanggal 20 April. 

Selain DJENGO pengirim surat itu tertanda pula ADIOS.

Dalam salah satu surat ancamannya, si penulis membubuhi kata-kata: “ jangan berusaha melapor ke para penghuni rumah yang lain.”

Penghuni rumah no 33 memancing si pengirim surat dengan memberi balasan “uang yang dikehendaki bisa diambil dirumah”.

Karena kecewa isi amplop balasannya kosong tak berisi uang yang diminta, si Adios mengirim surat balasan berbunyi: 

“karena saudara tidak menepati janji, maka saya minta disediakan uang RP.2000,-, dan bila tidak ditepati lagi menjadi Rp2500,-“ sebagai denda.

Surat-surat kaleng tersebut dilempar dengan sepotong batu dan sepotong besi digambari tengkorak, dikatakan merupakan peringatan terakhir.

Para petugas keamanan dan para penghuni kompleks yang terancam tersebut, 

sepakat membuat jebakan dengan dipancing uang ke dalam amplop yang diletakan dibawah batu dekat rumah no 33 sebagaimana dikehendaki si Djengo.

Singkat cerita lewat tengah malam, muncul sesosok tubuh kecil mendekati amplop berisi uang yang sudah disiapkan. 

Para petugas keamanan kompleks dan polisi sudah bersiap  untuk melakukan penyergapan, dan penangkapan atas sosok Djengo tadi sukses tanpa perlawanan.

Siapakah Djengo atau Adios ini? Sesudah dibawa ke kantor polisi ketahuan lah si pengancam dan pengirim surat kaleng itu, nama aslinya Darno (17 tahun) murid SMA.

Ia mengakui bahwa perbuatannya  dilakukan karena terpaksa terdorong keinginan untuk membeli sebuah jangka (alat untuk menggambar lingkaran atau busur). 

Jangka ini ia perlukan menjelang ulangan sekolah karena ayahnya sendiri belum memiliki uang untuk membeli jangka tersebut.

Orang tua Darno adalah pegawai rendahan di sebuah kantor pemerintah, selain itu memiliki belasan anak-anak yang masih kecil-kecil. 

Keadaan inilah yang membuat Darno nekad, idenya ia dapat dari  bacaan buku-buku komik yang biasa dipinjamnya.

Yang lebih tragis lagi, ketika Darno berhasil ditahan, orang-orang yang pernah menerima surat ancaman dari Darno mengadakan semacam pesta syukuran.

Pesta itu tentu saja menghabiskan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan harga sebuah jangka yang dibutuhkan anak sekolah seperti Darno.

Sumber: Pikiran Rakyat,  25 Mei 1970 hal 6. Koleksi Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI Salemba.

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...