Piamanexplore-Jimat tradisional untuk anak bayi di Pariaman telah digunakan selama puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk melindungi anak-anak dari kejahatan.
Apakah masyarakat masih mengamalkan ritual ini dan apakah benar-benar efektif dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka?
Pengenalan Jimat tradisional Indonesia sudah ada sejak zaman dulu dan masih tetap dipercaya hingga saat ini.
Salah satu jenis jimat yang masih dianggap efektif adalah jimat tradisional untuk anak bayi di Pariaman, Sumatera Barat.
Asal-Usul Jimat Tradisional di Pariaman, Jimat tradisional untuk anak bayi di Pariaman memiliki sejarah yang panjang dan kompleks.
Jenis-Jenis Jimat Tradisional untuk Anak Bayi di Pariaman Jimat tradisional untuk anak bayi di Pariaman terdiri dari berbagai macam jenis.
Ada yang berbentuk kalung, gelang, atau bahkan sapu tangan. Masing-masing memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.
Apakah Jimat Tradisional Masih Relevan di Era Modern? Dalam era modern yang semakin maju ini, mungkin banyak orang yang tidak percaya pada kekuatan jimat tradisional.
Namun, di Pariaman, masih banyak orang yang merasa yakin dengan kekuatan jimat tersebut sebagai bentuk perlindungan untuk anak-anak mereka.
Jenis-jenis jimat dilansir dari (jurnal Yola Wahyu Wedri Yani1, Dedi Arsa 2 Universitas Islam Negeri Sjech Djamil Djambek Bukittinggi)
Jimat Penangkal Palasik Anak-anak sangat rentan terhadap gangguan maupun penyakit yang akan datang kepada anak yang baru lahir atau anak yang berumur dibawah 5 tahun ke bawah.
Dalam hal ini palasik merupakan penyakit yang menyebabkan anak sakit bahkan sampai meninggal dunia.
Masyarakat Nagari Tanjuang Gadang ini percaya pada zaman dahulu orang dari suatu daerah sangat terkenal dengan Induak Palasik.
Jadi dapat dikatakan penyakit induak Palasik merupakan sesuatu yang menurun dalam keluarga.
Ciri- ciri atau tanda anak yang terkena palasik adalah: perut besar atau kepala cekung, kaki kecil, mata putih, kulit kaki bersisik dan BAB putih.
Jimat Untuk Ibu Hamil
Ibu hamil juga sangat rentan diganggu oleh makhluk halus, masyarakat mengenalnya dengan “antu jaek” maupun dari orang- orang yang berniat jahat terhadap ibu dan si anak yang sedang dikandung.
Pada tahun 70an ibu yang sedang mengandung dilarang untuk keluar rumah Pada maghrib atau menjelang maghrib.
Masyakarakat percaya bahwa seseorang yang sedang hamil butuh penangkal (jimat)
yang dianggap dapat menolak dan menghindarkan bahaya atau keburukan yang akan terjadi pada ibu dan anak yang sedang dikandung.
Barang atau hal-hal yang biasanya dijadikan penangkal yaitu benda berupa besi kecil seperti gelang besi, gunting, maupun pisau kecil yang selalu dibawa kemanapun dan dimanapun.
Hal semacam ini dianggap dapat melindungi ibu dan si anak dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi sampai waktunya si ibu melahirkan.
Bentuk jimat yang biasa dijual orang di warung-warung tradisional di pariaman, berbentuk kalung, kalung ini biasanya dipakai oleh anak-anak.
Biasanya, cara pembuatannya dilakukan oleh seorang (Dukun) atau orang yang telah berpengalaman untuk membuatnya,
Biasanaya bahannya terdiri dari : pinang sinawa, inggu atau timah, benang 3 warna, dasun (seperti bawang putih kecil.
Jimat tradisional untuk anak bayi di Minangkabau mungkin menjadi sesuatu yang asing bagi sebagian orang,
Namun bagi sebagian masyarakat di Pariaman, jimat ini memegang peranan penting dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka.
Meskipun demikian, kita tidak bisa menafikan bahwa pendapat tentang jimat ini memang terpaut jauh antara keyakinan tradisional dan sudut pandang ilmiah.