Piamanexplore-tulisan ini diambil dari medsos "Labai korok piaman"
Seorang Ninik Mamak asa Piaman menghubungi Saya via telpon, dengan suara semangat menyampaikan bahwa Ninik Mamak Piaman memberi apresiasi terhadap tulisan tentang kisah aktual alek perkawinan di Piaman.
Sang mamak itu memintak agar Saya tetap menulis tentang fenomena budaya pesta perkawinan yang sudah jauh menyimpang dikarenakan cupak diasak dek rang paladang.Sekarang penyampai beliau, banyak yang cando buruak dicaliak mato saat pesta perkawinan.
Yang mulai viral adolo marapulai jo anak daro, ayah laki jo induk padusi bajoget-joget gemoy diatas pentas dicaliak lo dek urang banyak, caliak dek mamak, jo undangan yang hadir.
Joget marapulai di pentas jo dibawah tu sangat cando dicaliak matoo, dahulu jangankan marapulai jo anak daro bajoget,
sobok berdua dipelaminan paska nikah se mereka malu-malu karena mereka memang tidak pernah melakukan joget-joget berdua didiskotik atau karokean.
Kini terkesan marapulai jo anak daro ko, kalau bajoget seperti itu sudah menjadi kebiasaan mereka berdua sebelum diperkawinkan atau dinikahkan.
Sedangkan adat perkawinan itu sangatlah tabu dan sakral secara budaya piaman, mamak tersebut bercerita agar Saya menyampaikan pesan moral ini dalam tulisan,
jangan sampai ritual perkawinan ado lo joget gemoy di pentas antara anak daro jo marapulai.
Terkadang baitu pula dengan foto-foto prawedding yang dipasang di pintu masuk rumah, nikahnya baru kemarin,
tapi foto prewedding sudah keluar dan dicetak seperti sudah nikah lama, kalau lai diambil fotonya setelah nikah dak apa.
Ini sudah menyimpang yaitu foto prawedding diambil di kota-kota tertentu yang belum ada akat pernikahan antara mereka berdua.
Sekarang semua angku ninik mamak, alim ulama agar memberi penyuluhan,
penekanan aturan adat kepada anak kemenakan atau umat jangan adalagi joget gemoy marapulai jo anak daro diatas pentas yang tidak mencerminkan adanya budaya malu urang Piaman.