-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Sejarah Nyi Eroh Ratu Galunggung Legenda Sang Permaisuri Gunung Api

Piamanexplore-Gunung Galunggung di Tasikmalaya dijuluki sebagai Ratunya Gunung di Jawa Barat. 

Kawasan gunung Galunggung yang bercadas dan berbukit-bukit ini pernah melahirkan sosok wanita hebat berkemauan keras hingga dijuluki Ratu Galunggung.

Ia bernama Eroh. Di tahun 1988, Ny Eroh (dalam bahasa Sunda sering ia sering dipanggil Nyi Eroh ) ini berusia 50 tahun. Apa yang melatarbelakangi Nyi Eroh ini dijuluki Ratu Galunggung?

Nyi Eroh adalah penduduk Pasirkadu desa Santana Mekar kecamatan Cisayong Tasikmalaya Jawa barat. Penduduk di mana Eroh tinggal adalah petani yang menggarap sawah tadah hujan.

Sawah yang baru bisa digarap kala hujan datang. Suaminya sudah tua dan sakit-sakitan jadi tak bisa kemana-mana untuk mencari nafkah lagi, dan 3 orang anak yang masih kecil-kecil. 

Eroh adalah sosok wanita lugu yang hanya berpikir bagaimana caranya agar ia tetap bertahan untuk hidup. Bagaimana sawahnya bisa digarap tanpa harus menunggu hujan datang.

Ada sumber air besar yaitu sumber mata air Cilutung. Sayangnya sumber air tersebut berada dibalik bukit.

Ia pernah menyampaikan idenya kepada ketua RT dan penduduk setempat, malah ditertawakan. “Tidak mungkin membuat saluran dari sungai Cilutung yang begitu jauh lokasinya”, begitu akta tetangganya.

Ia merasa sakit hati melihat kenyataan itu, namun tidak membuatnya putus asa.

Dengan berbekal kepandaian alamnya sebagai seorang petani, ia bertekad baja memapas sendiri tebing cadas sepanjang 45 meter,  lebar 75 centimeter, proyek irigasi kecil yang ia rencanakan dan dibuat sendiri.

Selain itu, bagian hulu yang berhubungan langsung dengan sumber mata air Cilutung harus memapas tebing setinggi 17 meter, untuk dapat mengaliri air.

Pekerjaan ini ia laksanakan selama 47 hari terus menerus. Alat yang digunakan cukup sederhana. Mulai dari Belincong, cangkul dan tali sejenis rotan untuk bergelantungan.

Jarak dari sumber air ke desanya  sekitar 5 kilometer yang dia tempuh dengan berjalan kaki selama 3 jam dengan mengitari 8 bukit kemiringan 60-90 derajat.

Selama 2,5 tahun ia memapas tebing dengan semangat baja, ia lakukan setiap hari dengan bekal sebungkus nasi dan air putih.

Demi sumber air ini,  tak sedikit biaya dan peralatan yang telah dikeluarkan. Sekitar 10 belincong, 15 kampak, 25 golok dan 40 cangkul dengan nilai Rp350.000 menjadi saksi bisu atas yang telah dilakukannya

Berkat kegigihan, keperkasaan alam ternyata bisa diluluhkan oleh tangan Nyi Eroh. Kini desa yang hanya mengharapkan hujan, sudah mempunyai aliran dari sumber mata air yang mengalir deras.

Sekarang petani di desa Nyi Eroh bisa bertanam singkong dan ubi dan sawah mereka tidak lagi sebagai sawah tadah hujan. 

Irigasi Nyi Eroh/Pasir Lutung tidak saja dinikmati oleh masyarakat desa Santana Mekar, tetapi juga dapat dinikmati desa tetangga seperti desa Indrajaya dan Sukaratu kecamatan Indihiang.

Tidak sampai disitu, Desa Nyi Eroh juga mendapat kunjungan seorang menteri untuk pertama kalinya yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan AS Murpratomo yang menobatkan Nyi Iroh sebagai Ratu Galunggung.

Nyi Eroh juga memperoleh penghargaan Kalpataru 88 untuk kategori Perintis Lingkungan Hidup.

Nyi Eroh telah berubah bukan lagi Nyi Eroh yang cuma memikirnya makan untuk besok. Sumber air sudah mengalir ke desanya, mengairi sawah dan ladangnya, tanah tumpuan harapan satu-satunya untuk menghidupi keluarga. 

Ia memiliki pikiran jauh ke depan, namun tetap lugu. Ia tidak pernah bermimpi apa-apa, tetap ingin hidup tenang di desa. Sekalipun harus ke Jakarta, itu pun terpaksa untuk menerima penghargaan dari Kepala Negara.

Sumber: PR, 25-04-1988 & Pelita, 23 Agustus 1988. Koleksi Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI Salemba (Skala Team)

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...