foto ilustrasi, goa batu kapal solok |
Dalam artikel ini, kita akan merunut sejarah tambang emas peninggalan Belanda tersebut, serta mengenal lokasi penambangan emas yang digunakan ketika itu.
Dilansir dari harianhaluan.com Didaerah di sumbar seperti solok, padang aro, solok selatan, sawahlunto dan berbagai daerah lain di sumbar mampu menyumbang 3,58% cadangan emas di Indonesia.
Sumatera Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau dan Mentawai, walaupun wilayah adat Minangkabau sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat saat ini.
Ternyata Sumatera Barat memiliki potensi bahan tambang golongan A, B dan C. Bahan tambang golongan A, yaitu batu bara terdapat di kota Sawahlunto.
Sedangkan Bahan tambang golongan B yang terdiri dari air raksa, belerang, pasir besi, tembaga, timah hitam dan perak menyebar di wilayah kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, Solok, Solok Selatan, Lima Puluh Kota, Pasaman, dan Tanah Datar.
Bahan tambang golongan C menyebar di seluruh kabupaten dan kota, sebagian besar terdiri dari pasir, batu dan kerikil.
Ini adalah aturan umum bahwa di kiri dan kanan gunung Bukit Barisan terdapat banyak emas, terutama emas aluvial.
Di beberapa daerah seperti Sulit Air, Sibarambang, Sungai Sumpahan, Lanawang, dan Pinti Kayu Gadang terdapat deposit tembaga yang berpotensi mengandung emas. Daerah-daerah ini sedang dalam tahap eksplorasi.
Sumatera Barat bukanlah tempat yang mudah bagi perusahaan untuk melakukan penambangan.
Penduduk setempat dikenal sering melakukan protes setelah izin dikeluarkan dan hasil produksi mencapai jumlah yang signifikan, bukan sebelumnya.
Sehingga banyak perusahaan yang mulai melakukan penambangan di Sumatera Barat tetapi kemudian menghentikan operasinya.
Ini mungkin mengindikasikan bahwa operasi penambangan skala kecil lebih layak dilakukan di sana. Apapun yang Anda lakukan, ingatlah bahwa tempat ini memiliki reputasi khusus.
Anda perlu berfokus pada menjalin hubungan yang baik dengan penduduk setempat sejak awal untuk akhirnya mencapai produksi yang tepat dan lancar.
Padang memiliki jumlah penambang rakyat yang sangat besar yang terpusat di sekitar daerah Padang Aro, Solok Selatan, Dharmasraya Sijunjung dan Sawuluntho.
Sawuluntho kurang dikenal untuk emas daripada untuk batubara tetapi itu hanya karena kurangnya pengetahuan yang lebih baik. Potensi penambangan placer sangat besar.
Di Solok Selatan kadang-kadang terdapat lebih dari 900 ekskavator yang aktif terlibat dalam satu area. Anda perlu menyewanya dari aparat lokal agar tidak terjerat masalah dengan mereka.
Ada banyak aturan yang tidak tertulis dan tidak sesuai peraturan dari Jakarta. Beri tahu kami jika Anda ingin tahu lebih banyak.
Areal tambang emas placer di Sumatra Barat sudah terukur. Banyak emas di sana tetapi banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk melakukan penambangan di sana.
Di Kabupaten Solok Selatan ada beberapa daerah yang menyimpan potensi tambang emas.
Daerah tersebut antara lain Sungai Batang Hari, Sungai Pamong, Sungai Kandi, Sungai Sapek, Sungai Palabihan, Sungai Bangko dan Sungai Simabu.
Kurang lebih potensi tambang emas di Solok Selatan mampu menghasilkan 50 kg sehari berdasarkan data dari Dinas Pertambangan dan Energi Sumatra Barat di tahun 2013.
Jika dikelola dengan baik untuk kesejahteraan rakyat, tentu saja tambang emas ini akan meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sekitarnya karena jika dirupiahkan nilai ini cukup besar dan bisa mencapai Rp25 miliar.
Potensi tambang emas yang ada di Kabupaten Solok Selatan tentu mengubah perekonomian masyarakat, di mana sebelumnya mayoritas hanyalah petani dan pekebun tetapi berubah menjadi penambang emas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Toreno tipe mineralisasi yang berkembang di Solok Selatan adalah tipe epithermal sulfidasi rendah.
Hal ini disimpulkan dari data geologi yang ada dan didukung dengan data mineral sulfida, tekstur serta ubahan hidrothermal.
Serta, terdapat batuan intrusi yang terdiri dari batuan jenis granit dan granodiorit berumur Kapur sebagai batuan pembawa mineral.
Potensi tambang di daerah Solok Selatan memang sangat menggiurkan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan perekonomian mereka. Tetapi, pengelolaan yang masih kurang memiliki dampak dan bahaya tersendiri.
Pembuatan lubang-lubang galian tambang ini tidak sesuai dengan standar, sehingga memiliki tingkat faktor risiko yang tinggi.
Tidak sedikit pula korban yang telah berjatuhan akibat penggalian tambang ini.
Bahkan, yang baru-baru ini terjadi kecelakaan akibat runtuhnya bangunan tambang yang terus digali dan menewaskan sembilan orang buruh pekerja tambang.
Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu, 18 April 2020 di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kabupaten Solok Selatan.
Tambang emas ini sudah cukup tua, dan merupakan salah satu tambang emas illegal peninggalan Belanda.
Walaupun sudah ada larangan dari pemerintah setempat, tetapi masyarakat tetap melakukan kegiatan penambangan secara diam-diam.
Terdapat peninggalan sejarah yang sangat berharga di tengah hutan Sumatera Barat. Sebuah tambang emas peninggalan Belanda yang pernah menjadi sumber kekayaan mereka di masa itu.
Mempelajari sejarah tambang emas ini bisa memberikan banyak tambahan wawasan. Bagi yang tertarik dengan sejarah atau pencinta petualangan.