Piamanexplore-Pariaman, sebuah kota kecil di Sumatera Barat, penuh dengan pesona alam dan budaya.
Meski tidak sebesar kota-kota besar di Indonesia, Pariaman memiliki beberapa tempat yang patut untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah dua mesjid yang dikenal sebagai mesjid tertua di kota pariaman.
Dua mesjid ini saling melengkapi dan memberikan pengalaman yang sangat unik bagi para pengunjung yang berada di Kota Pariaman.
Kedua mesjid ini adalah:
1. Mesjid Raya Badano
Mesjid raya badano terletak di desa kajai sungai rotan kecamatan pariaman timur kota pariaman merupakan Mesjid tertua di kota pariaman yang sudah berusia ratusan tahun.Selain tempat beribadah mesjid ini juga sering dijadikan masyarakat lokasi turun mandi anak, inilah mesjid raya Badano yang terletak di desa kajai sungai rotan pariaman timur kota pariaman.
Terlihat mesjid yang dibangun tahun 1828 atau akhir abad ke 19 oleh masyarakat empat koto sungai rotan di dua nagari.
Kini sudah menjadi lima desa itu sangat indah ditambah lagi dengan sebuah menara setinggi 30 meter membuat mesjid raya badano terlihat lebih megah.
Bangunan mesjid terbuat dari beton dan berbentuk bujur sangkar atap bertumpang lima terbuat dari bahan seng, kecuali tumpang pertama sebelah utara, timur dan selatan dari bahan genteng.
Sedangkan atap asli semuanya dari bahan genteng mesjid ini memiliki 33 tiang dengan bentuk bulat dan segi delapan memiliki 24 jendela dan tiga pintu masuk.
Mesjid ini disebut mesjid badano karena didalam mesjid terdapat guci besar atau masyarakat setempat menyebut Badano yang berfungsi sebagai tempat mengambil wudhu.
Mesjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran sehingga bentuk aslinya sudah tak terlihat lagi.
selain tempat beribadah shalat dan mengaji serta peringatan hari besar islam mesjid ini juga sering dijadikan masyarakat sebagai lokasi turun mandi anak.
2. Surau Pasa/Mesjid Raya Kota Pariaman
Salah satu mesjid tua di kota pariaman adalah Surau Pasa atau mesjid raya kota pariaman.Mesjid raya kota pariaman berlokasi di kelurahan kampung perak, mesjid ini telah menjadi cagar budaya yang dilindungi pemerintah.
Mesjid ini awalnya berdiri pada tahun 1860 M dan disebut surau anjuang.
Seiring bertambahnya penduduk yang beribadah disurau anjuang, pada tahun 1979 dibangun surau pasa di sebelahnya.
Adapun sosok dibalik pembangunan surau tersebut sekaligus ulama pengembangan agama Islam pada saat itu adalah M. Jamil.
Arsitektur masjid ini bertumpang lima yang semakin keatas
tumpangnya semakin kecil.
Sedangkan tingkatan yang paling atas berbentuk limas jumlah atap tumpang selalu ganjil.
Pada dasarnya mesjid ini mengadopsi arsitektur yang mirip dengan atap persegi bertingkat.
Bangunan mesjid terdiri atas atas ruang utama untuk shalat dan juga dan juga tempat belajar agama.
Di sisi barat terdapat mihrab berukuran 4 X 2,50 m. diruang ini tidak terdapat mimbar ruang utama ini di topang oleh tiang-tiang kayu penyangga berukuran besar.
Di komplek masjid ini juga dibangun pondok pesantren Tarbiyah Islamiyah.
Pada tahun 1992 masjid di pugar oleh pengurus mesjid bangunan mesjid ditopang oleh sembilan tiang dan satu tiang soko.
Atap mesjid awalnya terbuat dari ijuk dan telah diganti dengan seng. Disamping mesjid terdapat makam syech Muhammad Jamil yang dimakamkan pada 10 februari 1928.
Kedua mesjid ini memiliki keindahan dan nilai sejarah yang sangat tinggi. Kita dapat merasakan nilai-nilai kebijaksanaan, ketenangan dan keindahan seni Islam yang sangat mengagumkan.
Bagi para wisatawan yang datang, mesjid ini dapat dijadikan sebagai tempat beribadah yang menyenangkan dan juga sebagai tempat belajar untuk lebih mengenal budaya dan sejarah lokal.
Terakhir, namun tidak kalah penting, merupakan tanggung jawab kita sekaligus kewajiban kita untuk menjaga keaslian,
Keindahan, serta sejarah dari dua mesjid tersebut untuk bisa dinikmati juga oleh generasi yang akan datang.
Oleh karena itu, jika Anda berkesempatan untuk berkunjung ke Pariaman, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi dua mesjid yang paling menawan di kota ini.
Keduanya memiliki pesona dan nilai sejarah yang tinggi serta memberikan pengalaman spiritual yang sangat indah.
Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi atau panduan bagi para wisatawan, baik lokal maupun asing, yang ingin mengunjungi Pariaman.