-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Raja Kretek Runtuh Setelah Terima Hadiah Kuda Dari Pakubuwono X

Piamanexplore-Kisah runtuhnya kejayaan seorang konglomerat pengusaha yang terkenal dengan sebutan “Raja Kretek”.

Beliau bernama M. Nitisemito. Lahir di Kudus sekitar awal tahun 1900 an. Sejak usia 14 tahun, ia sudah mengikuti jejak sang ayah sebagai penjual kain, baju dan lain sebagainya di pasar di Mojokerto Jatim.

Ayahnya berhenti sebagai pedagang ketika menduduki jabatan sebagai kepala desa di kampungnya atas pilihan rakyat.

Hal ini terjadi juga pada Nitisemito, ketika usianya baru 20 tahun ia dipanggil pulang untuk menduduki jabatan sebagai carik desa. Jabatan carik desa rupanya bukan cita-citanya.

M. Nitisemito lebih suka bergelut dengan dunia dagang. Keluar dari carik desa, ia mulai berdagang tembakau melayani para pengusaha rokok yang ada di kota Kudus.

Produksi rokok di Kudus waktu itu masih serupa cerutu, yaitu tembakau rajangan dibalut dengan daun tembakau. Usaha lain yang digeluti sebagai jagal (tukang potong hewan ternak) dan berdagang daging dalam usaha memperluas usahanya.

Meskipun usahanya berhubungan dengan perusahaan rokok, ia sendiri lebih suka mengisap rokok buatan sendiri yang disebut tingwe (nglinting dhewe).

Rokok hasil lintingannya tak jarang disuguhkan ke para tamu dan kerabat. Rokok hasil lintingan sungguh dirasa enak, akhirnya para pecandu menyarankan agar ia membuat rokok itu lebih banyak dan bisa dijual kepada para tetangga.

Saran tersebut ia terima, kemudian sedikit demi sedikit, usaha rokok lintingnya terus berkembang, hingga menjadi sebuah pabrik rokok kretek kelobot.

Belum mempergunakan Cap atau merek. Karena semakin laku dan dikenal luas, berkembanglah menjadi rokok cap “Segi Tiga”.

Sesudah mendapat pengesahan dari pemerintah Belanda, tiba-tiba mendapat gugatan dari importir rokok “Apollinaris” yang juga menggunakan nama yang sama.

Nitisemito mengalah dan mengganti cap rokoknya menjadi cap “Bal Tiga”. Dengan cap ini perusahaanya terus meningkat dan termashur hingga ke mana-mana.

Nitisemito mencapai puncak kesohorannya sejak tahun 1922-1940. Terkenal sebagai raja rokok kretek Kudus yang meliputi Nusantara bahkan sampai Singapura hingga ke Belanda.

Produksi setiap harinya mencapai 8 juta batang dengan jumlah buruh sekitar 10 ribu orang.

Kekayaannya sulit diukur besarannya menurut ukuran waktu itu. Antara lain beberapa gedung di sepanjang jalan raya Kudus, bahkan di beberapa kota lain seperti Solo, Semarang dan beberapa kota lainnya.

Gedung yang ditempatinya merupakan gedung terbaik dan termegah. Banyak orang luar Kudus datang ke Kudus hanya ingin menyaksikan kemegahan tempat tinggalnya. Ketika menikahkan anaknya, daerah Kali gelis dekat rumahnya dipergunakan untuk perayaan rakyat. Yang menjadi buah bibir masyarakat kala itu.

M. Nitisemito adalah seorang yang sulit ditemui, lebih mudah menemui pejabat pemerintah. Kekayaannya berupa kendaraan mobil banyak, namun ia lebih sering naik kuda atau bendi.

Kejayaannya menjadi suram bahkan lambat laun menjadi runtuh, setelah menerima hadiah seekor kuda dari Susuhunan Pakubuwono X di tahun 1936.

Percaya atau tidak, setelah ia menerima hadiah kuda yang sangat bagus, tak lama perusahaannya mendapat beban pajak yang sangat besar dan memberatkan hingga perusahaannya mengalami penyusutan dan sulit bangkit.

Di zaman pendudukan Jepang, gudang beserta isinya dan semua kendaraan disita Jepang. Seluruhnya musnah lenyap tanpa bekas.

Sedang kuda hadiah dari Sri Susuhunan PB X mati akibat dipakai salah seorang opsir Jepang. Sejak itu perusahaan rokok cap Bal Tiga menghentikan kegiatan dan berganti para pengusaha non pribumi mendirikan pabrik-pabrik rokok kretek di mana-mana. Hingga Kudus terkenal sebagai kota kretek.

Dari kisah ini, kita bisa menyimpulkan “Bila hidup sudah berkecukupan” jangan pernah “menerima” hadiah atau gratifikasi yang siapa tahu berisi kutukan berupa kebangkrutan.

Sumber: Berita Buana, 13-07-1982. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...