-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Wisata Hutan Mangrove Desa Apar Pariaman Sepi Dan Terbengkalai, Mengapa?

Piamanexplore-Hutan mangrove yang terletak di kota pariaman dulunya pernah menjadi spot wisata unggulan, kini terbengkalai dan ditinggalkan.

Wisata hutan mangrove ini tepatnya terletak di desa apar, kenapa kini tampak sepi?

Padahal desa wisata ini pernah menjadi tempat bermain di akhir pekan bagi warga dan menjadi tempat wisata yang populer.

Sekarang mangrove pariaman telah berubah menjadi tempat yang terbengkalai dan sepi, padahal di desa apar ini wisatawan  bisa menikmati 3 wisata sekaligus yaitu hutan mangrove, pantai dan konservasi penyu.

Salah satu penyebab utama terbengkalainya mangrove di pariaman adalah karena minimnya partisipasi masyarakat dan kurangnya perhatian dari pemerintah dan otoritas setempat.

Belum lagi adanya konflik dengan pemuda setempat, di lansir dari harianhaluan 20 desember 2023 Sekretaris Desa Apar, Zulkifli mengatakan, “pengelolaan yang mencakup pungutan tiket masuk kepada wisatawan hingga peremajaan kawasan wisata sudah tidak berjalan lagi.

Ia menyebut, ada konflik yang terjadi antara pihak BUMDes dengan pemuda setempat.

“Pemungutan masuk daerah wisata hutan mangrove itu sudah beberapa tahun terakhir ini tidak ada karena permasalahan dengan warga setempat yang sampai sekarang belum terselesaikan.

Mereka sepertinya kurang paham dengan tata aturan tempat wisata, sehingga ketika ada petugas yang ditempatkan di sana, itu langsung dicegat,” katanya, beberapa waktu yang lalu.

Zulkifli mengungkap bahwa kelompok pemuda di area hutan mangrove menolak setiap kali petugas penjual karcis wisata ditugaskan di sana.

Kendati begitu, saat dimintai jawaban, ia mengaku tak mengetahui pasti alasan sikap penolakan itu.

“Kurang mengerti alasannya, tapi mereka pernah diundang rapat untuk membahas hal tersebut tapi malah tidak datang.

Akhirnya pihak BUMDes meminta agar tempat wisata tersebut dihentikan pengelolaannya sementara sampai diadakan rapat dengan kepala desa dan jajaran untuk menanganinya,” tuturnya.  

Selain konflik pemuda, kata Zulkifli, wisatawan yang datang ke area wisata hutan mangrove saat ini juga tidak banyak.

Berbeda dengan kawasan wisata yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pariaman secara langsung, Apar Mangrove Park tidak mengalami peremajaan atau penambahan fasilitas yang dapat menarik minat pengunjung.

Menurutnya, kawasan wisata hutan mangrove itu perlu dibenahi dengan penambahan sarana hiburan dan permainan anak.

Oleh sebab itu, jika ada anggaran, ia mengatakan pihak desa akan mengalokasikan dana untuk menata kembali kawasan wisata hutan mangrove.

“Pengunjung yang ke sana juga tidak seberapa, ditambah tak ada sarana hiburan atau permainan anak-anak sehingga sulit bertahan.

Insya Allah tahun 2024 mendatang, kalau ada anggaran bisa dialokasikan ke sana, bisa dikoordinir dan ditata kembali area wisatanya,” katanya

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...