-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Sejarah Terbentuknya Tugu Abel Monumen Dari Tragedi Tewasnya Para Pendaki Gunung Marapi

tugu Abel puncak gunung marapi sumatera barat
Piamanexplore-Artikel ini membahas tentang tugu Abel, sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang seorang pendaki gunung marapi di Sumatera Barat.

Bagi sobat explore yang pernah mendaki gunung marapi yang hampir sampai puncak merpati pasti pernah beristirahat di tugu Abel.

Tugu abel adalah salah satu objek wisata yang terletak di puncak gunung marapi di sumatera barat.

Selain puncak merpati Tugu ini telah menjadi sebuah landmark yang populer di kawasan dan kalangan pendaki.

Tugu Abel memiliki sejarah yang menarik saat ini. kita bercerita pada tahun 1992. Dalam sejarahnya gunung marapi telah beberapa kali meletus.

Letusan yang paling terkenal adalah pada tahun 1992 yang menyebabkan kerugian material dan korban jiwa.

Kisah sejarah berdirinya Tugu Abel membekas pada para pendaki yang saat itu mendaki bersama Abel Tasman.

Abel Tasman adalah salah seorang yang merupakan anggota dari komunitas JIPALA dan merupakan alumni SMA 6 Padang.

Saat itu, JIPALA sedang mengalami kekurangan peserta untuk mengikuti lomba Lintas Alam.

Maka, ia meminta anak Sispala Cougar SMA 4 Padang untuk berpartisipasi dalam lomba tersebut untuk mengikuti lomba beratas namakan JIPALA.     

Berdasarkan pada penuturan pendaki yang saat itu bersama dengan Abel Tasman yakni Herwin Sukhavira dan Firdaus Tan Juang mengatakan kejadian sebenarnya mengenai berdirinya Tugu Abel.

Herwin menceritakan pada tanggal 5 Juli 1992 ia dan 9 rekannya yang merupakan gabungan anak pecinta alam akan menaiki Gunung Marapi.

Setelah makan dan beristirahat mereka bertemu dengan kelompok Rizal anak dari Pattimura Padang yang berjumlah 5 orang termasuk Abel Tasman dan Sulastri.

Mereka melakukan pendakian bersama untuk ikut turun ke simabua, sehingga total pendaki sebanyak 15 orang.

Abel pun bercerita bahwa ia terakhir mendaki Gunung adalah Gunung Merapi dan keinginan nya untuk mengikuti tes masuk polisi karena saat itu ia baru lulus SMA.

Saat di cadas kelompok tersebut bertemu dengan rombongan bule sebanyak 4 orang yang salah satunya adalah dosen bahasa Bung Hatta.

Mereka pun masih mengambil foto dan mulai mendaki cadas karena cuaca sangat cerah.

Sesampainya di puncak merpati beberapa rombongan termasuk Herwin turun duluan untuk menuju simabua sedangkan Abel dan Sulastri masih di dekat puncak merpati.

Ketika waktu menunjukkan pukul +- 09.15 WIB, tiba-tiba Gunung Marapi meletus dimulai dengan awan panas bercampur debu dan suara dentuman yang keras. Orang-orang pun berlarian menuruni Puncak Merpati.

Saat itu, Abel dan Sulastri berada pada sekitar 10-15 meter dari Puncak Merpati. Ketika Gunung Marapi sudah tidak mengeluarkan batu dan asap yang melebar.

Terdengar suara minta tolong dari Sulastri, para pendaki pun menolong Sulastri. Sulastri pun bercerita bahwa ia terkena pecahan batu di bahunya dan sempat mengalami pingsan beberapa detik.

Ketika ia tersadar kembali ia melihat Abel Tasman sudah terkapar di cadas. Kesaksian dari salah satu pendaki yakni Erri Incek melihat persis batu seukuran bola kaki menerpa samping kepala Abel.

Sementara Erri sendiri terkena batu panas berukuran buah rambutan mengenai lengan sebelah kanan.

Saat itu, Herwin dan Us temannya melihat Abel Tasman yang sudah meninggal karena batu yang menghantam sebagian kepalanya.

Terlihat giginya pun menghilang, Herwin merasa heran karena kejadian baru sesaat tetapi sudah ada beberapa ekor lalat mengelilingi kepalanya.

Karena tidak tahan melihat itu, Herwin mengambil kantong keresek untuk menutupi kepala Abel dan terpaksa meninggalkannya untuk membantu teman yang terluka.

Teman yang terluka adalah pendaki rombongan bule yakni 2 orang berkebangsaan Amerika mengalami luka bakar serius serta patah tulang kaki karena saat itu mereka sedang di dekat kawah.

Letusan Gunung Marapi terdengar hingga ke bawah Gunung Singgalang. Para pendaki di Gunung Singgalang ada yang segera turun dan sebagian banting stir menuju Gunung Marapi untuk evakuasi korban.

Ketika semua para pendaki sudah turun dan dikumpulkan di Polsek Koto, disimpulkan hanya 1 korban yang tertinggal yakni Abel.

Keesokan harinya tepat pada 6 Juli 1992 Tim SAR melakukan evakuasi pada korban dan diketahui Abel sudah tewas. Menurut otopsi Abel tewas akibat hantaman benda keras di kepalanya.

Di akhir tahun 1993 dibuatkan tepatnya pada tanggal 5 Juli 1994 dibuatkan Prasasti untuk Abel Tasman. Pemasangan Tugu Abel dilakukan +- oleh 100 pendaki.

Adapun kelompok yang ikut memasang Tugu Abel adalah JIPALA, KPA Rawa Rimba, KPA Alpen, KPA Kalila Wa, KPA Hijau, KPA Kinabalu, Sispala Cougar SMA 4 Padang serta kelompok-kelompok kecil.

Posisi Abel yang di tempat terakhirnya berada di dekat dengan puncak merpati sebelah kanan arah pendakian. Jika, dibuatkan tugu tepat pada tempat terakhirnya akan sulit untuk digali dan akan mengakibatkan longsor.

Sehingga disepakati Tugu Abel berada di posisi sekarang yang menyerong menghadap Puncak Merpati yang memberikan arti bahwa Abel "sedang melihat" ke puncak merpati yang berdiri gagah.

Pembiayaan untuk pembangunan Tugu Abel ini didapatkan dari hasil lomba lintas alam yang diadakan oleh KPA Rawa Rimba dan dari para pendaki yang ikut simpatisan dalam acara tersebut.

KPA JIPALA yang menjadi juara kedua menyumbangkan seluruh uang hasil lomba untuk pemasangan tugu tersebut.

Kejadian Abel Tasman yang sebelumnya menolong Sulastri saat pingsan dan Abel tidak melihat batu yang mengenai kepalanya belum diketahui kebenarannya.

Tetapi beredar luas cerita adanya perempuan yang suka mendatangi tugunya dan meletakkan bunga di Tugu Abel.

Kesimpulan

Gunung Marapi adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang sangat luar biasa. Tugu Abel sendiri menjadi daya tarik wisata karena memiliki sejarah yang unik dan menarik.

Sobat explore bisa menikmati keindahan alam dan mengeksplore lebih dalam dengan melakukan aktifitas hiking, berkemah dan bertualang.

Namun perlu di perhatikan juga bahwa semuanya harus dilakukan dengan persiapan yang matang dan memperhatikan keselamatan kita serta orang lain.

Jangan lupa untuk mencermati segala hal yang perlu diperhatikan sebelum berkunjung ke gunung Marapi.

Salah satunya adalah cuaca yang sering berubah-ubah, namun jika kita mempersiapkan semuanya dengan baik, maka liburan tersebut akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

  

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...