Aroma khas yang mengundang selera langsung tercium saat itiak lado mudo, menu spesifik dari Ngarai Café, disajikan.
Dihidangkan panas-panas dengan ukuran jumbo mengundang rasa lapar. Tekstur daging itiak dan sensasi rasa pedas, membuat menu ini semakin spesial.
Salah satu makanan khas Bukittinggi ini, tentunya tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Bukittinggi. Menu ini juga cocok dijadikan sebagai makanan utama.
Junito, juru masak di Ngarai Cafe yang terletak di Ngarai Sianok, Jalan Binuang RT 07 RW 01, Kayu Kubu, Kecamatan Gugukpanjang, Kota Bukittinggi itu mengatakan, itiak lado hijau favorit pengunjung.
“Itiak lado mudo, memang makanan khas di daerah ini. Di cafe kami ini juga menjadi menu spesifik. Kalau dari segi pengunjung, ini juga merupakan makanan paling banyak dicari,” ujar Junito,
Karena disiapkan untuk disajikan dalam kondisi hangat, artinya pengunjung yang akan menikmati menu ini harus sedikit menunggu.
Meskipun begitu waktu yang dihabiskan untuk menunggu langsung dibayar tuntas ketika mencicipi sajian ini.
“Untuk memastikan itiak lado mudo bisa disajikan dalam kondisi terbaik, kita baru menggorengnya saat dipesan. Setelah dibumbui dengan bumbu khas kami, itik digoreng sekitar 15 menit,” ujarnya.
Selain menawarkan rasa yang unik dari itiak lado mudo, kafe yang terletak di perbatasan Bukittinggi dan Agam ini juga menawarkan suasana yang nyaman kepada pengunjung.
Kafe ini terletak persis di tepi aliran batang Ngarai Sianok, jadi pengunjung bisa menikmati hidangan ini sambil mendengarkan gemercik air sungai dan melihat pemandangan Ngarai Sianok yang menakjubkan dan tentu saja udara dilokasi ini terasa begitu sejuk dan bersih.
Pengaturan tempat duduk di kafe ini juga tidak kalah apiknya. Ada beragam pilihan, mulai dari berada tepat di pinggir aliran air dan pengunjung bisa lesehan dan sebagian tempat duduk diatur di lokasi yang lebih tinggi sehingga pengunjung bisa melihat Ngarai Sianok dengan landscape yang lebih luas.
Junito mengatakan pengunjung ke lokasi ini biasanya ramai di akhir pekan dan di hari libur. Ini menyesuaikan dengan pengunjung Kota Bukittinggi. Kebanyakan pengunjung yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Di luar hari libur dan akhir pekan, pengunjung dari warga Kota Bukittinggi dan sekitarnya. Jumlahnya juga banyak. Biasanya mereka datang di jam-jam istirahat,” ucapnya.Fajar, salah satu pengunjung, mengatakan rasa khas dari itiak lado mudo dan suasana di lokasi ini menjadi daya tarik utama dari lokasi ini. “Rasanya khas dan suasananya menarik.
Mencicipi salah satu makanan khas Kota Bukiktinggi sambil berada di dasar ngarai dan di samping aliran air tentu punya kesan tersendiri. Lokasi ini tentu cocok untuk healing jauh dari kesibukan rutinitas kerja,” ujarnya.