Piamanexplore-Di wilayah Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) terdapat
sebuah ikon wisata misterius yang telah mengundang perhatian banyak orang
selama bertahun-tahun.foto permadi putra
Ikon wisata di Tanah Datar tersebut adalah batu angkek-angkek yang diyakini memiliki kekuatan misterius.
Keberadaan batu angkek-angkek ini telah menyebabkan banyak spekulasi dan cerita rakyat yang terus mengalir sejak lama.
Batu angkek-angkek sendiri dalam bahasa Indonesia berarti batu angkat-angkat. Batu ini secara spesifik berada di Nagari Balai Tabuh, Kecamatan Sungayang, Kota Batusangkar.
Jika dilihat secara sekilas, batu ini mirip dengan tempurung kura-kura dan berbentuk logam tembaga serta berwarna agak kecoklatan. Tampak juga ada lubang-lubang hitam yang menyelimuti batu ini.
Sejarah Batu Angkek-angkek
Dilansir HarianHaluan.com dari YouTube Pinang Dibalah Duo, batu angkek-angkek pertama kali ditemukan oleh Datuak Bandaro Kayo seorang kepala suka dari kaum Piliang.
Dirinya mengatakan di dalam mimpinya didatangi seseorang bernama Syekh Ahmad.
Syekh tersebut berkata kepada Datuak Bandaro Kayo untuk membangun sebuah perkampungan yang saat ini terkenal sebagai Kampung Palangan.
Saat itu diadakan pemancangan tonggak pertama, tetapi hal yang aneh terjadi secara tiba-tiba. Ada gempa yang disusul dengan hujan deras serta panas yang melanda tempat tersebut selama 14 hari berturut-turut.
Masyarakat kampung itu pun mengadakan musyawarah, namun saat musyawarah berlangsung ada dentuman keras yang berasal dari lubang tonggak pertama tersebut.
Saat masyarakat datang ke lokasi tonggak pertama itu, mereka mendengar suara gaib yang mengatakan ada sebuah batu yang harus dirawat dengan baik-baik.
Sejak saat itu, batu angkek-angkek dikenal memiliki misteri yang masih belum terpecahkan. Misteri yang terjadi adalah beratnya yang selalu berubah-ubah tergantung dengan orang yang mengangkatnya.
Jika orang tersebut dapat mengangkat batu ke pangkuannya, maka niscaya doa atau keinginannya akan dikabulkan.
Untuk mengangkat batu angkek-angkek juga tidak boleh sembarang. Sebelum mengangkat batu ini, wisatawan yang berkunjung harus berwudhu terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan dengan mengucapkan salam dan berniat di dalam hati. Setelah itu barulah boleh mengangkat batu angkek-angkek.
Pemerintah setempat juga turut terlibat dalam menjaga kelestarian dan keberadaan batu angkek-angkek. Sejak tahun 1980 batu angkek-angkek sudah dijadikan objek wisata daerah.
Pemerintah daerah bekerjasama dengan masyarakat turut melestarikan keberlangsungan ikon wisata tersebut.
Batu angkek-angkek sampai saat ini tetap menjadi daya tarik bagi para wisatawan, peneliti, dan pencari ilmu spiritual. Keberadaannya yang misterius dan legenda yang melekat memberikan warna tersendiri bagi kehidupan masyarakat lokal.
Sebagai sebuah warisan budaya, batu ini menjadi saksi bisu sejarah dan kearifan lokal yang layak dijaga dan dihormati, sekaligus menjadi pesona magis yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berhasil menjumpainya.