Piamanexplore-Berbicara orang bunian adalah sebuah mitos yang belum terpecahkan hingga sekarang tapi banyak masyarakat sumatera barat yang percaya bahwa orang bunian itu memang ada.
Ini kisah nyata bercerita tentang seorang peneliti mencari tumbuhan yang bisa dijadikan obat di pedalaman hutan sumatera barat Indonesia.
Cerita ini dilansir dari disway.id
Banyak kisah unik di Pulau Sumtera, bukan hanya kota Atlantis dan Segitiga Bermuda ala Sumatera.
Namun ada pula cerita yang unik, menarik serta menakjubkan yang tak kalah penting untuk kita pahami.
Seperti hal ini Pertemuan dengan "Orang Bunian" di Padang, itu sebuah pengalaman unik dari dunia lain, simak ceritanya!
Di tengah gugusan pegunungan yang megah dan indah di kawasan Padang, tersembunyi sebuah kisah yang mencengangkan dan menarik perhatian.
Cerita tentang pertemuan seseorang dengan makhluk misterius dari dunia lain, yang dikenal sebagai "Orang Bunian," telah menjadi legenda turun-temurun di kalangan penduduk setempat.
Legenda ini telah mengilhami berbagai spekulasi dan keraguan, tetapi bagi yang telah mengalami pertemuan ini, keyakinan akan keberadaan makhluk halus ini tak dapat digoyahkan.
Kisah ini dimulai dengan kisah seorang pria bernama Malik, seorang peneliti etnobotani yang tertarik pada hutan-hutan lebat di sekitar Padang.
Dia selalu ingin mengetahui lebih banyak tentang tanaman dan tumbuhan obat yang ditemukan di daerah tersebut.
Setiap kesempatan yang dia miliki, Malik akan mengunjungi hutan-hutan terpencil untuk melakukan eksplorasi dan penelitian.
Suatu hari, Malik berangkat ke sebuah hutan yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya.
Hutan itu terkenal dengan kesuburannya dan diyakini memiliki tanaman langka yang belum pernah ditemukan di tempat lain.
Tanpa ragu, Malik memasuki hutan tersebut dengan semangat dan antusiasme.
Namun, ketika masuk ke dalam hutan yang semakin lebat, Malik merasa atmosfer di sekitarnya berubah.
Hutan yang awalnya terasa ramah dan menyambut kini terasa mistis dan misterius.
Suara angin berdesir, dedaunan bergerak tanpa henti, dan suasana menjadi semakin dingin meskipun matahari bersinar terang.
Malik merasa dia tidak sendirian. Dia merasa diawasi oleh sesuatu atau seseorang yang tidak terlihat.
Namun, keyakinannya sebagai peneliti membuatnya bertahan dan melanjutkan perjalanannya lebih dalam ke dalam hutan.
Setelah beberapa jam berjalan, Malik merasa dirinya telah tersesat. Semua pohon dan dedaunan terlihat serupa, dan dia tidak dapat melacak kembali jalannya.
Dia mencoba mencari tanda-tanda yang mengarah ke jalur keluar, tetapi semakin ia mencoba, semakin ia merasa tersesat.
Tiba-tiba, dari balik semak-semak, muncul seorang wanita cantik dengan rambut panjang mengalir dan berpakaian indah dengan motif etnik yang memikat.
Dia tersenyum manis pada Malik dan menyambutnya dengan ramah. "Selamat datang, Malik," sapanya dengan suara lembut.
Malik terkejut. Dia tidak pernah berpikir ada orang lain di hutan ini, apalagi orang yang mengenalnya dengan nama. Namun, kesan aneh itu tidak menghentikannya untuk bersikap sopan.
"Aku berasal dari Padang. Saya seorang peneliti etnobotani yang tertarik dengan tumbuhan obat di daerah ini," jawab Malik dengan rasa penasaran yang semakin besar.
Wanita itu mengangguk dengan lembut. "Ah, kau datang dari dunia manusia. Saya suka dengan minatmu terhadap alam kami."
"Kami? Apakah kamu juga peneliti?"
Wanita itu tertawa, suara tawanya seperti gemercik air sungai. "Bukan, Malik.
Saya bukan manusia seperti kamu. Saya adalah Orang Bunian, makhluk halus yang menghuni dunia ini sejak zaman dahulu kala."
Malik merasa dadanya berdesir. Dia tahu tentang cerita-cerita tentang Orang Bunian dari legenda lokal, tetapi dia tidak pernah benar-benar percaya bahwa makhluk semacam itu ada.
"Jadi, legenda itu benar?" tanya Malik dengan ragu.
Wanita itu mengangguk. "Ya, legenda itu memiliki dasar kebenaran. Kami, Orang Bunian, adalah bagian dari dunia ini, tetapi umumnya tidak terlihat oleh mata manusia biasa."
"Bagaimana mungkin aku bisa melihatmu?"
Wanita itu tersenyum dan mengangkat tangannya. "Kamu bisa melihatku karena hatimu terbuka dan kau datang dengan niat yang baik.
Tidak semua orang dapat melihat kami, tetapi orang-orang dengan pandangan murni dan hati yang jernih memiliki peluang untuk bertemu dengan kami."
Malik terdiam sejenak, mencoba memproses informasi yang luar biasa ini. Dia merasa terhormat dan terpukau oleh pertemuan ini.
Wanita Bunian itu memahami perasaannya. "Jangan khawatir, Malik. Kamu adalah tamu yang dihormati di sini. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."
Mata Malik bersinar cemerlang karena kegembiraan. "Tentu, aku akan sangat berterima kasih."
Wanita Bunian itu mengajaknya untuk mengikuti dan membawanya ke sebuah tempat yang indah, di mana tanaman-tanaman langka tumbuh subur dan mekar.
Dia menceritakan legenda dan mitos tentang tanaman-tanaman ini, memberi penjelasan mendalam tentang manfaat dan kegunaannya.
Malik sangat terkesan dengan pengetahuan dan kearifan wanita tersebut.
Dia merasa beruntung bisa mendapatkan wawasan ini, sesuatu yang tak akan bisa dia temukan di tempat lain.
Setelah beberapa jam menghabiskan waktu bersama wanita Bunian, Malik merasa sudah saatnya dia harus pulang.
Wanita itu mengantarnya keluar dari hutan dan mengucapkan selamat tinggal dengan senyum hangat.
Ketika Malik kembali ke rumahnya, dia merenungkan pengalaman luar biasa yang baru saja dialaminya.
Dia merasa terhormat dan beruntung karena dia adalah salah satu dari sedikit manusia yang bisa bertemu dengan Orang Bunian.
Sejak pertemuan itu, Malik menjadi lebih terbuka dan rendah hati dalam penelitiannya. Wallahualam.