Terowongan ini dikerjakan oleh orang rantai, yaitu para narapidana yang menjadi pekerja paksa dan dimanfaatkan pemerintah kolonial Belanda untuk menambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Tempat wisata yang satu ini tak kalah menariknya dengan wisata yang lain. Wisata lubang Kalam dapat Anda temui di sepanjang jalan terowongan yang sangat penjang.
Trowongan ini masih tetap dibuka dan berdiri dengan sangat kokoh. Bahkan menariknya, tempat wisata ini pernah dijadikan sebagai tempat untuk syuting film dalam sebuah adegan.
Bagi Anda yang akan mengunjungi tempat wisata ini Anda dapat menempuh perjalanan dengan menggunakan kereta.
Sangat unik, kereta yang dilewati adalah kereta uap yang telah menjadi salah satu ikon kota Sawahlunto.
Anda dapat menjadikan kota Sawahlunto ini sebagai destinasi terbaik untuk dikunjungi bersama keluarga tercinta.
Mari kita masuk kedalam lubang kalam ini, lubang kalam dalam bahasa Minang berarti terowongan. Sumatera Barat ternyata memiliki beberapa spot wisata yang terlihat menyeramkan.
Spot wisata yang terlihat menyeramkan ini tentu saja menyimpan sebuah peristiwa sejarah, Salah satunya adalah Terowongan Lubang Kalam.
Terowongan Lubang Kalam merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di Sawahlunto, Sumatera Barat. Tepatnya terletak di lubang tembok, Kec. Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Apabila dilihat sekilas, terowongan yang berada di Sawahlunto ini memang terasa menyeramkan karena kesan gelap dan angker bisa dirasakan. Walaupun begitu Terowongan Lubang Kalam ini tetap saja sebuah spot wisata di Sawahlunto.
Terowongan Lubang Kalam ini dibangun pada tahun 1892 dan setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk menyelesaikan pembangunan di tahun 1894.
Pembangunan terowongan ini dilakukan dengan melubangi bukit batu cadas dengan material beton dan atau semen.
Menjadi terowongan yang diperuntukan untuk perlintasan kereta api, pembangunan terowongan ini dilakukan pada jaman penjajahan Belanda.
Selain itu, dibangunnya Terowongan Lubang Kalam ini juga bertujuan sebagai pembuka akses daerah Sawahlunto dengan daerah luar.
Oleh karena itu, dengan adanya terowongan tersebut, maka Sawahlunto pun tidak lagi menjadi daerah yang terpencil dan terisolir.
Hal ini juga memberikan manfaat untuk pertambangan batu bara yang dapat dengan mudah menyalurkan hasil tambangnya hingga dipasarkan ke dunia luas bahkan bisa sampai ke Eropa.
Bila sobat berkesempatan untuk menjelajahi terowongan ini, kamu bisa melihat di sepanjang Terowongan Lubang Kalam terdapat beberapa ruangan seperti bilik.
Bilik ini dapat dijumpai di sisi kiri dan kanan. Jumlah ruangan tersebut di sepanjang terowongan secara keseluruhan ada sebanyak 33 ruang.
Ruangan bilik ini berbentuk oval dengan ukuran panjang kurang sekitar 2,10 m dan lebar sekitar 1,25 m. Tinggi bilik ini pun mencapai 2,30 m.
Adapun jarak antara bilik satu dengan yang lain tidak begitu jauh, yakni sekitar 2,3 m yang dibuat bukannya tanpa tujuan.
Bilik-bilik ini dijadikan sebagai tempat untuk para pejalan kaki menepi ketika kereta api hendak melintas.
Sehingga para pejalan kaki akan selamat bila melintasi Terowongan Lubang Kalam ini. Adapun Terowongan Lubang Kalam ini menembus ke wilayah Muaro Kalaban.
Walau demikian, siapa sangka dibalik sejarahnya yang panjang dan dibangun pada jaman penjajahan Belanda, Terowongan Lubang Kalam digadang-gadang sebagai terowongan terpanjang di Pulau Sumatera.
Dinilai jadi yang terpanjang di Pulau Sumatera, adapun panjang terowongan ini mencapai hampir 1 km, tepatnya kurang lebih 828 meter.