Sekelompok pemuda yang berjumlah 10 orang, berusaha membajak kereta api jurusan Jakarta-Rangkasbitung.
Kereta apinya adalah Kereta Api Diesel (KRD) bernama “Multatuli" dengan nomor kode 162.
KRD Multatuli berangkat dari stasiun Tanah Abang jam 8.30 pagi.
Ketika KRD lewat halte Cisayur pada km 33, terjadi antara halte Cisayur-Cisaup sekitar jam 10 an dari kejauhan masinis melihat ada yang mengibarkan bendera merah.
Masinis menduga ada kerusakan atau gangguan. Kereta yang sedang melaju otomatis diberhentikan.
Begitu kereta berhenti sepuluh orang anak muda berloncatan naik ke tiap gerbong.
Pada saat pembajak-pembajak sudah di dalam gerbong, langsung beraksi menodongkan senjatanya ke para penumpang.
Para petugas keamanan bersama para penumpang lainnya langsung melawan, menghadang dan mengejar mereka.
Kawanan pembajak dibuat kocar-kacir dan berusaha melarikan diri. Cuma satu orang yang tertangkap.
Jadi harus mikir sekian ribu kali bila ingin membajak kereta api di Indonesia.
Karena, para penumpang setianya yang setiap pagi-sore rela umpel-umpelan di dalam gerbong kereta ternyata jauh lebih galak dan garang dan mereka tak rela kendaraan utamanya dibajak.
Sumber: Pos Kota, 12-8-1978, Koleksi Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team)