-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Waerebo Leluhur Yang Berasal Dari Tanah Minang

foto facebook "waerebo"
Piamanexplore.com-Pesona Wae Rebo Manggarai NTT telah menarik banyak kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Hal itu tentu karena rumah adatnya yang unik.

Berada di tengah kawasan pegunungan pantai selatan Flores, perkampungan Wae Rebo berdiri kokoh nan anggun.

Sudah beratus-ratus tahun lamannya, kampung Wae Rebo tetap mempertahankan keasliannya dan tak terpengaruh daerah luar.

Lalu bagaimana sejarah mulanya perkampungan adat yang menjadi kebanggaan wisata Kabupaten Manggarai itu?

foto waerebo
Dilansir akun YouTube Tela Toni bahwa orang pertama yang membangun perkampungan Wae Rebo adalah Empo Maro.

Konon, mereka datang dari Minangkabau Pulau Sumatra dan berlatar ke arah timur Indonesia. Mendaratkan kapalnya di Labuan Bajo, di ujung barat Pulau Flores.

Selanjutnya ke Warloka, berpindah pindah dan kemudian menetap di wae Rebo sampai sekarang.

Wae Rabo menjadi satu-satunya perkampungan adat yang masih mempertahankan kekhasan rumah adatnya berbentuk kerucut atau disebut Mbaru Niang.

foto pahrur raji
Namun rumah Niang Todo tidak lagi menjadi hunian permanen warganya seperti yang terjadi di Kampung Wae Rebo.

Bentuk kerucut pada rumah Adat Wae Rebo menyimbolkan persatuan di antara warga kampung. Juga lingkaran pada dasar bangunan simbol persatuan.

Bangunan kokoh yang masih bertahan sampai saat ini, dibangun sejak tahun 1920 dan dikonstruksi ulang tujuan rumah pada tahun 2008 lalu.

Proses pembangunan ulang itu dilakukan oleh warga suku sendiri yang mendiami Perkampungan itu. Sehingga dipastikan tetap mempertahankan keasliannya.

foto pahrur raji
Atas upaya itu, UNESCO menetapkan Wae Rebo sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dan sejak saat itu, Wae Rebo menjadi tujuan wisata terpopuler di Manggarai.

Rumah Niang ini dihuni oleh beberapa keluarga di dalamnya. Di dalamnya ada ruang publik dan ada ruangan privat. Ruang publik untuk menerima tamu dan berbagai aktivitas budaya.

Sedangkan ruang privat untuk kamar-kamar keluarga dan tempat tungku untuk memasak nasi.

Di tengah perkampungan ada sebuah mesbah tempat diselenggarakan berbagai ritual adat. Ritual itu untuk menghormati Tuhan dan para leluhur mereka.

Tujuh Niang yang dibangun ukurannya berbeda-beda sesuai dengan jumlah keluarga yang tinggal di dalamnya.

Kini kampung di tengah pegunungan Pantai Selatan Manggarai itu menjadi tujuan wisata bagi para turis dari berbagai belahan dunia. (dikutip dari kliklabuanbajo.id)

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...