Kereta api ini merupakan satu-satunya Kereta Api Uap wisata yang beroperasi di Sumatera, serta merupakan Kereta Api Uap wisata ketiga di Indonesia setelah Ambarawa (Semarang) dan Jaladara (Solo) Jawa Tengah.
Kata "Mak Itam" sendiri berasal dari frasa Bahasa Minangkabau yang berarti "Paman Hitam".
Ikon dari Kereta Api "Mak Itam" ini adalah lokomotif uap bergigi eks-SSS, E1060, yang dahulunya beroperasi untuk menarik kereta-kereta api batu bara dari Sawahlunto - Padang Panjang - Teluk Bayur.
Alhamdulillah.
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan pengoperasian kembali lokomotif uap tua seri E1060 buatan Jerman yang sempat 'mati suri' sejak 2014.
Ditandai dengan pemecahan kendi, pengoperasian kembali lokomotif di di Sawahlunto sejak Selasa (20/12/2022), diharapkan jadi langkah awal kebangkitan wisata lokal di Sumatra Barat.
"Saya terus mendorong aset-aset bersejarah milik BUMN bisa dihidupkan agar memberikan manfaat besar bagi masyarakat.Ini juga bisa mendorong UMKM dan pariwisata bisa tumbuh sehingga ikut mendongkrak perekonomian daerah," kata Erick.
"Ini kebangkitan pariwisata Sawahlunto, mudah-mudahan juga menjadi kebangkitan wisata di Sumatra Barat," tambah Erick.
Dibutuhkan dana Rp.20 Miliar untuk menghidupkan lagi lokomotif bersejarah ini. Yang dikerjakan kolaborasi 4 BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero).
Lokomotif berwarna hitam legam yang dikenal dengan sebutan
"Mak Itam" itu sempat beroperasi selama 5 tahun sebagai kereta
wisata. Melintasi jalur Sawahlunto - Muarakalaban sepanjang 6 km, melewati
terowongan sepanjang 828 meter.
Erick bertutur, jalur kereta api Sawahlunto - Muarakalaban
adalah saksi peradaban Minangkabau sejak ditemukannya endapan Batubara sebanyak
200 juta ton lebih di tepi sungai Ombilin oleh geolog Belanda pada 1816. foto abu varend
Lokomotif "Mak Itam" awalnya juga berfungsi sebagai kereta pengangkut Batubara. Kereta itu baru pensiun pada akhir tahun 2000 seiring menyusutnya produksi Batubara di sana.
Untuk memperbaiki Mak Itam, PT KAI mendatangkan tim ahli lokomotif uap dari museum kereta api Ambarawa. Hasilnya, Mak Itam dapat beroperasi lebih cepat dari target semula pada Januari 2023.
Selain lokomotif, PT KAI melakukan perbaikan pada jalur rel, dua unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun yang telah menjadi museum, dan depo.