foto sumbarkita.id |
Durian dengan nama ilmiah Durio oxleyanus itu ditemukan saat tim Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau bersama tim gabungan sedang menangani konflik satwa di daerah tersebut.
"Kami menemukan durian itu di kawasan hutan produksi Tabuah-tabuah di Jorong Palupuh. Kami temui saat menangani konflik satwa liar harimau sumatera yang telah menggangu warga setempat," ucap Kepala Resor KSDA Maninjau, Ade Putra, kemarin (29/12).
Dia menceritakan, durian langka itu ditemukan bersama warga setempat saat sedang menelusuri keberadaan satwa harimau sumatera di kawasan hutan produksi itu akhir pekan lalu. Ini merupakan temuan karatongan pertama kali di wilayah sekitar.
"Durian ini termasuk jenis langka di Indonesia bersama dengan jenis durio graveolens yang berwarna merah. Ini pertama kali saya temukan setelah menelusuri beberapa kawasan hutan di Sumbar dan Jambi," akunya.
Ia menjelaskan, durian karatongan dikenal juga dengan durian daun. Durian Jenis ini memiliki ciri khas berupa ukuran buahnya yang lebih kecil daripada durian padumumnya.
Durian karatongan merupakan spesies yang banyak tumbuh di hutan dataran rendah Kalimantan. Terutama dekat aliran sungai dan penyeberangan mulai dariSemenanjung Malaysia hingga Kalimantan.
Durio Oxleyanus itu berbentuk bulat seperti bola dengan diameter sekitar 10 sampai 15 centimeter. Warna kulit durian itu hijau, tidak kuning seperti yang kebanyakan dijual.
Buah yang jatuh ke tanah bukan berarti sudah matang. Butuh waktu agar durian itu merekah. "Tidak ada aroma dari durian ini. Namun, karatongan ini mengandung alkohol yang tinggi.
Daging buahnya berwarna mentega. Rasanya manis. Ukuran pohon bisa mencapai 40 meter," terangnya.
Yusrizal, salah seorang jurnalis pecinta alam yang ikut turun dan tergabung dalam tim penanganan konflik satwa di Palupuh itu menambahkan, penemuan durian langka itu diawali dengan penemuan tumpukan kulit durian yang disinyalir sisa makanan beruang.
Tumpukan kulit itu tak jauh dari batang karatongan itu. "Tim yang turun ada 11 orang, ada pihak KSDA, kelompok patroli anak nagari (Pagari) beserta warga.Setelah kulit durian ditemukan, kami telusuri dan akhirnya menemukan batang durian itu dan beberapa buah yang jatuh masih utuh," ucapnya.
Durian yang ditemukan katanya lagi, hanya sebatang. Dirinya sendiri sempat mencicipi rasa durian langka itu bersama tim lainnya.
Buah durian itu katanya, berukuran kecil dan paling banyak berisi hanya dua hingga empat biji. "Rasanya tak jauh berbeda dengan durian lain pada umumnya. Ini lebih legit dan tidak meninggalkan bau di mulut," kenangnya.