 |
| foto travelloegue |
Walau sudah diantisipasi dan diwanti-wanti jauh-jauh hari namun yang namanya kecelakaan tetap saja terjadi.
Seperti bus pariwisata yang membawa 46 mahasiswa Unri mengalami kecelakaan di tanjakan Silaiang Kota Padang panjang Senin (19/12).
Bus menabrak empat kendaraan lainnya lalu menabrak tebing bukit dan akhirnya terbalik. Sebanyak 33 orang penumpang mengalami luka-luka.
Beruntung tak ada korban jiwa. Bus yang datang dari Pekanbaru hendak ke Padang itu diduga mengalami rem blong.
Sehari sebelumnya Minggu (18/12) satu unit mobil ditabrak kereta api di perlintasan Korong Simpang Tanjung Nagari Sungaibuluh Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padangpariaman.
Mobil Toyota Agya tersebut berisi 1 keluarga suami istri dan dua orang anak. Semua penumpang tewas saat kejadian.
Malang sekejab mata. Maut tak terelakkan. Tak hanya di jalan raya, maut juga mengintai di objek wisata.
Masih Senin 19/12) seorang remaja yang berlibur kekawasan Mandeh tewas terseret ombak di Teluk Sakulo Nagari Ampangpulai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
Korban terseret ombak ketika berselfie di batu karang lalu tiba-tiba datang ombak besar dan menggulung tubuhnya ke tengah lautan.
Musim liburan masih berlangsung sampai malam pergantian tahun. Diprediksi arus wisatawan mencapai puncak pekan depan bertepatan dengan liburan sekolah.
Tentu momem liburan ini dimanfaatkan masyarakat dan wisatawan untuk rekreasi. Agar aman, selamat pulang dan pergi, kepada wisatawan diharapkan untuk berhati-hati.
Baik selama perjalanan maupun sesampai di objek wisata dan dimana pun berada.
Sebab lengah sedikit saja bahaya mengintai. Jangan sampai suasana gembira berubah jadi duka cita.
Pemerintah melalui petugas terkait harus bisa menjamin wisatawan merasa aman, nyaman dan terjamin keselamatan selama liburan.
Pastikan ada petugas yang standby di semua tempat yang dilalui dan dikunjungi wisatawan.
Uji kelayakan kendaraan wajib, termasuk sopir bus angkutan umum dan pariwisata dipastikan sehat dan stabil saat mengemudi.
Titik rawan kecelakaan harus jadi perhatian dan pengawalan petugas. Termasuk langkah untuk mengantisipasi macet yang selalu identik dengan musim liburan.
Semua objek wisata yang rawan terjadi kecelakaan seperti laut, sungai, air terjun dan lainnya mesti dijaga petugas dan tim penyelamat untuk mengawal wisatawan.
Jika terjadi sesuatu bisa cepat dilakukan penanganan. Bila wisata menggeliat maka ekonomi pun kembali bergerak dan bangkit pascatidur selama 2 tahun saat pandemi Covid-19.
Industri pariwisata bergerak lagi. Hotel, restoran dan UMKM pun bergairah lagi. Mudah-mudahan saja kondisi kembali normal seperti sediakala.
