-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Durian Payo Daging Tebal Bau Tidak Tajam

pembeli memilih durian payo solok (foto Zulvavio)
piamanexplore.com-Sebagai salah satu daerah yang terkenal dengan hasil pertanian, kota solok memiliki berbagai komoditi potensial. Tak hanya beras dan bunga krisan, durian khas solok yakni durian payo memiliki cita rasa tersendiri.

Sudah bertahun-tahun, Pemko Solok mengembangkan kawasan sentra durian atau agrowisata di Lubuk sikarah untuk menunjang pariwisata di daerah tersebut.

Tujuan pengembangan kawasan sentra durian untuk mewujudkan keluarga tani yang sejahtera dengan pertanian tangguh yang berwawasan agrobisnis.

Kawasan tersebut yakni kawasan Payo, yang sejak dulu memang terkenal dengan duriannya.

Durian payo sendiri bisa ditemukan dengan mudah di berbagai sudut Kota Solok. Banyak penjaja durian payo yang berjualan baik di sepanjang jalan Tanah garam, maupun di kawasan Pasar Raya Solok.

Jenis durian yang ditanam di Payo yaitu varietas lokal sahalai sarawah dan durian unggul lain, yang kemudian dengan pengembangannnya menjadi durian payo.

Salah seorang petani durian dikawasan itu, Rahman, 42, mengatakan, durian payo biasanya dijual sesuai ukuran besar kecilnya, rata-rata durian yang ia jual berkisar dari Rp10 ribu hingga Rp30 ribu tergantung ukurannya.

Menurutnya, durian payo sendiri memiliki ciri khas tidak terlalu memiliki bau yang tajam, tapi memiliki daging yang cukup tebal, oleh karena itu cukup banyak yang mencari durian payo.

"Rata-rata orang Solok sudah cukup kenal dengan durian payo, dan banyak juga yang memesan langsung ke kebun saya," ungkapnya.

Petani lainnya, Rizal, 44, mengatakan, durian payo merupakan durian yang bibitnya dikembangkan di Payo, dan kemudian ditanam di kawasan tersebut.

Durian payo sendiri, banyak ditanam di berbagai kawasan di Kota Solok, dan sangat cocok ditanam di daerah ketinggian 300-500 meter dari permukaan laut. Namun, tentu perlu penanganan lebih ekstra agar kualitas buah makin baik.

Awalnya ia menanam durian sebagai salah satu pohon pelindung di kebunnya, tapi dengan semakin kuatnya potensi penjualan durian.

Ia kemudian memaksimalkan pengelolaan terhadap batang durian yang ada, bagaimana agar durian tersebut bisa berkualitas.

"Payo juga sudah terkenal dengan duriannya, namun belum dimaksimalkan, jadi saya mencoba mengelola durian ini dengan cara seharusnya," ungkapnya.

Penjual durian di kawasan Pasar Raya Solok, Nining, 40, mengatakan, durian payo cukup mudah didapat, karena jaraknya yang dekat dari Pasar Raya Solok, bisa langsung dipesan ke petani di ka wasan Payo.

"Saya membeli antara Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per butir, dan kemudian saja jual dengan selisih harga yang tak jauh, lumayan banyak tertarik dengan durian ini, karena sudah dikenal juga sejak dulunya," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Edy Martin menyebut, kawasan Payo sendiri sudah lama didapuk sebagai sentra durian.

Karena hal itu tak lepas dari potensi yang sudah digarap oleg masyarakat setempat sejak dulu.

"Dari dulu kawasan Payo memang cukup dikenal dengan duriannya, tapi belum dimaksimalkan, maka itu kita akan memaksimalkan kualitas dan mempromosikan durian Payo agar lebih dikenal lagi," ungkapnya.

Lalu, tahun 2021 lalu, Pemko Solok melakukan pengembangan buah durian di lahan seluas 50 hektare dengan bibit durian 5.000 batang.

Agrowisata durian sangat diminati masyarakat, Peminatnya mulai anak anak sekolah berkunjung untuk edukasi dan pengenalan pertanian, mahasiswa dan perguruan tinggi datang untuk riset dan masyarakat umum untuk wisata dan pengenalan budidaya dan hasilnya petik langsung.

"Bagi wisatawan asing untuk promosi keunggulan pangan lokal kita. Setiap pengunjung tidak hanya selfie di kebun buah atau bunga krisan, tapi juga belajar interaktif teknik budidaya, menikmati manfaat agronya serta membawa oleh oleh produk hortikulturanya," tuturnya.

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...