piamanexplore.com-Salah satu daerah yang memiliki banyak potensi wisata di
Provinsi Sumbar adalah Kabupaten Padang pariaman. Tidak hanya wisata alam. Wisata
budaya dan religi juga menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri
untuk berkunjung, seperti dari Malaysia dan Singapura.
piamanexplore.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Padang pariaman memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pariwisata di daerahnya sehingga meraih penghargaan Juara 1 kategori The Best Performance pada ajang Peduli Wisata Awards 2022 yang digelar Dinas Pariwisata Peovinsi Sumbar.
Penghargaan diterima Bupati Padang pariaman Suhatri Bur pada malam Anugerah Pariwisata Sumbar 2022 di Istana Gubernur, Jalan Sudirman Padang, Selasa (27/9/) lalu. Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menjelaskan bahwa Pemkab berkomitmen meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata. Pasalnya, sektor pari-wisata merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Salah satu upaya membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah melalui sektor pariwisata, yakni melalui daya dukung sektor primer dan jasa berbasis pemberdayaan masyarakat," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Kepala Disparpora Padangpariaman melalui Kabid Pengembangan Pariwisata Wiwiek Herawati mengatakan komitmen pemkab salah satunya dibuktikan dengan sekitar Rp64 miliar anggaran digelontorkan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dalam tiga tahun belakangan demi menjaga dan merawat serta mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata.
"Seluruh OPD juga ikut terlibat dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Padang pariaman," tegasnya. Wiwiek mengatakan selama 2022 pemkab mengembangkan sektor fisik pariwisata dan ekonomi kreatif serta SDM.
Berkat bantuan Kementerian Pariwisata, pemkab juga melakukan pengembangan DAK Non Fisik dengan lima jenis pelatihan. Tujuannya mengembangkan desa wisata, pengelolaan homestay, tata kelola destinasi hingga promosi pariwisata.
"Semua itu nantinya akan bermuara pada peningkatan
ekonomi masyarakat karena parameter kesuk sesan sebuah destinasi wisata
ditentukan pada apakah masyarakat di sekitarnya sejahtera atau tidak," ucapnya.
Menurut Wiwiek, sekitar 90% sektor pariwisata di
Padangpariaman dikelola langsung oleh masyarakat atau kelompok sadar wisata
(Pokdarwis) karena wilayahnya didominasi tanah ulayat masyarakat.
arum jeram foto LA Rafting
Kemudian, masyarakat yang mengelola daerah wisata dibekali keterampilan guna menunjang peningkatan kualitas destinasi dan SDM pengelolanya.
Sementara di sektor ekonomi kreatif, pemkab saat ini menggencarkan pengembangan produk-produk khas usaha masyarakat. Salah satunya membantu pengurusan sertifikasi halal makanan dan hak kekayaan intelektual untuk kerajinan.
"Di Padangpariaman sendiri ada beberapa Ekraf unggulan seperti Batik Jajak Lilin hasil kreasi anak Nagari Parik Malintang yang sudah terkenal. Begitu juga produk lokal lainnya, termasuk usaha kuliner," tambahnya.
Dijelaskannya, wisata alam sangat digandrungi wisatawan seperti dari Malaysia dan Singapura. "Ekowisata di Padangpariaman juga menjadi magnet utama turis mancanegara. Seperti Tiram, Nyarai, LA Rafting dan makam Syekh Burhanuddin yang jadi fokus utama kita," ucapnya.
Terkait persiapan Visit Beautiful Minangkabau 2023, Pemkab Padangpariaman ikut mendukung program dan memeriahkan iven pariwisata yang digelar pemprov.
"Kita akan optimalkan promosi menggunakan Bahasa Inggris agar wisatawan mancanegara semakin banyak tertarik berwisata ke Padang pariaman," tambahnya. Untuk merealisasikan itu semua, tentu dibutuhkan pula komitmen sama dari DPRD Kabupaten Padang pariaman.
Ketua DPRD Arwinsyah
menyatakan, pihaknya mendukung penuh pengembangan pariwisata di daerah itu
karena didukung oleh alamnya yang indah, keramahaan masyarakat dan potensi
ekraf.
Saat ini, kata Arwinsyah, pengelolaan atau manajemen objek wisata
harus menjadi perhatian utama pemkab sehingga semakin maju dan ramai
dikunjungi. "Di samping membangun sarana pendukung, tentunya SDM dari
masyarakat yang mengelola destinasi dan penataan lokasi harus pula menjadi
prioritas.
foto LA rafting
Apalagi letak objek wisata tersebut berada di sekitar pemukiman," ucapnya. Arwinsyah menegaskan, DPRD selalu memberikan dukungan terhadap program pemkab pada pengembangan pariwisata termasuk anggarannya. Namun, tentu saja disesuaikan kemampuan keuangan daerah.
"Apalagi dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, tentu hal-hal yang sangat prioritas terlebih dahulu kita anggarkan untuk pariwisata. Sebab, pasca pandemi kondisi keuangan daerah tidak bisa mencakup seluruh kawasan pariwisata dan ekraf," ucapnya.
Dia berharap pemkab melakukan pendekatan lebih intens kepada pemerintah untuk menggaet anggaran dan program, seperti Kementerian Pariwisata. Pada kesempatan terpisah, pegiat pariwisata Padangpariaman Ritno Kurniawan mengatakan pemkab memang mendukung program pariwisata.
Namun ada beberapa hal yang perlu jadi catatan, seperti pengembangan desa wisata yang harus ada korelasi dengan pemerintahan nagari serta Pokdarwis. "Kemudian,pemantauan berkala harus dilakukan pemkab terkait perkembangan daerah wisata secara berkala," tandasnya.
Edukasi para pelaku ekraf harus pula ditingkatkan demi terjadinya regenerasi perajin dan pedagang. "Hal itu diperlukan agar potensi ekraf bisa bertahan dan terus dilestarikan," ucapnya.
Ritno pun berharap sinkronisasi kelembagaan terus digenjot dari tingkat kabupaten hingga nagari sehingga seluruh sektor pariwisata danekraf terus berkembang dan semakin kuat.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur
Budianda menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar senantiasa memotivasi dan mendukung
berbagai upaya Pemerintah Kabupaten/ Kota dalam memacu pengembangan pariwisata
di daerah.
"Pembangunan kepariwisataan suatu daerah diharapkan
akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja di
samping dapat menjaga lingkungan hidup," ujar Luhur Budianda didampingi
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Doni Hendra.padangekspres21,10,22
Green Talao park Ulakan