piamanexplore.com-Tahun 2023 nantinya bakal menjadi momen penting bagi sektor pariwisata Sumbar, dimana tahun depan bakal menjadi tahun kunjungan wisata tahun 2023 ini tentunya menjadi pertaruhan harga diri bagi sumbar yang memiliki sektor pariwisata yang lengkap seperti gunung, danau, pantai dan sebagainya.
Untuk menyambut ini semua, tentunya dibutuhkan persiapan bagi pemprov Sumbar dalam hal jaminan ketersediaan sarana dan prasarana pariwisata diberbagai objek wisata yang ada di Sumbar. Sedangkan waktu yang tersedia hingga awal tahun depan, Cuma 3 bulan lagi.
Untuk itu, diperlukan banyak pembenahan, mulai dari infrastruktur, pembersihan tempat wisata dan sebagainya. Ini untuk memikat wisatawan berkunjung ke destinasi wisata Sumbar.
Salah seorang wisatawan asal jakarta, yoseph yang berkunjung di kota tua, kawasan pondok, untuk melihat klenteng menyampaikan, wisata di kota padang lumayan bagus.
Namun ada beberapa kesan yang menurutnya kurang baik, karena akses menuju tempat wisata masih banyak sampah yang berserakan di tepi pantai Padang Dan banyaknya pedagang yang tidak tertib berjualan di sepanjang pantai saat menuju lokasi.
Temasuk trotoar tempat pejalan kaki yang dijadikan sebagai tempat untuk pedagang berjualan saat menjelang sore hari. Ini meninggalkan kesan yang buruk untuk wisawatan kärena seharusnya pedagang tidak berjualan di atas trotoar la berharap agar pemerintah dapat mengatur pedagang di satu tempat agar tidak meninggalkan kesan yang buruk dimata wisatawan.
"Saya tadi sempat singgah di pantai Padang, saya lihat masih banyak sampah yang berserakandi sana, juga trotoar itu seharusnya tidak dijadikan lahan berjualan. Itu kan diperuntukkan kepada pejalan kaki.
Seharusnya pedagang di tata dengan rapi dan tidak berjualan di atas trotoar ujarmya. Pengunjung lainnya, Basit Akmal, saat mau berkunjung di gunung Padang juga berpendapat demikian. Ia melihat masih banyak tumpukan sampah di tepi pantai yang meng ganggu pemandangan saat menuju kawasan gunung Padang.
Padahal menurutnya Sumbar mempunyai potensi yang sangat besar dalam hal destinasi wisata. "Kesan pertama yang saya lihat adalah tumpukan sampah di sepanjang jalur sungai BatangArau dan tepi pantai, ini sudah meninggalkan kesan yang buruk untuk saya pribadi.
Seharusnya dibenahi lagi untuk pembersihan sampah ini, ujarya. la berharap, masyarakat setempat juga perlihat peduli untukmembersihkan lingaingan di sekitarnya untuk menjaga keindahan alam disekitar lokasi wisata.
Dan tidak bisa juga dipungkiri, pascapandemi yang menerjang seluruh sektor perekonomian di Sumbar 2 tahun lalu, kini perlahan masyarakat mulai bangkit menyonsong lembaranbaru. Salah satu yang paling terdampak pasca pandemi yang lalu adalah sektor pariwisata yang mati suri.
Kini, pemerintah provinsi mewacanakan kegiatan Visit Beautiful West Suamtera (VB- WS) 2023 yang direncanakan akan menjadi perhelatan pariwisata yangtersebar di Sumbar Dalam kegiatan tersebut menargetkan jumlah wisatawan yang hadir ke Sumbar sama dengan jumlah kunjungan wisata baiklokal maupuninternasional sebanyak tahun 2018-2019 yang lalu.
"Meski demikian di beberapa lokasi masih membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat seperti perlu pembenahan jalan akses menuju lokasi, lalu masalah hospitality dari masyarakat kita yang masih rendah serta masalah kebersihan yang harus terus kita dengung-den gungkan kepada masyarakat ujarnya.
Proses Secara Hukum
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda juga tidak menampik, untuk pengembangan parīwisata, masih banyak hal yang harus dibenahi. Seperti halnya dengan beberapa kasus pemalakan dilokasi wisata bahkan ada yang sempat viral hingga masuk media. Namun pihaknya sudah meminta kepala dinas pariwista masing-masing daerah dalam melakukanpendekatan dan edukasi kepada masyarakat di sekitar lokasi wisata.
"Kita bahkan mengarah kan kepada pemerintah daerah apabila sudah masuk tahap yang meresahkan perlu rasanya untuk diproses secara hukum, agar dapat memberikan efek jera agar jangan permasalahan disatu kabupaten atau kota terjadi bisa merambat ke daerah lainnya di Sumbar Jika tidak ini tentunya akan memberikan cerminan buruk bagi pariwisata di Sumbar katanya.
Namun, demi menjaga kondusifitas menjelang dan saat penyelenggaran VBWS 2023 nanti, ia mengharapkan agar pemerintah daerah dikabupaten atau kota, agar selalu dapat bersinergi dan ikut dalam memperdayakan masyarakat sekitar seperti memperdayakan Pokdarwis, serta lenbaga-lembaga daerah.
Untuk kegiatan VBWS2023 nanti, pihaknya sedang membentuk tim kerja yang terdiri dari beberapa pakar yangakan membantu pemprov dalam me-manage VBWS 2023. "Saat ini kita sedang menyiapkan CO1 dan COM untuk 2023.
Jadi dalam pembahasan tersebut kita akan membahas apa saja yang akan kita gelar selama perhelatan berlansung Lalu even-even apa saja yang ada dimasing-masing kota dan kabupaten di Sumbar, lalu hasilnya kita rangkum dan di publikasikan kepada para wisatawan apa saja kegiatan dan even yang ada di Sumbar" ucapnya.
Luhur Budianda juga mengatakan, pada November depan, Pemprov dan Bank Indonesia akan berkolaborasi membuat program road tob VBWS 2023 yang bertujuan sebagai pemanasan sebelum event pada tahun 2023.
"Pada kegiatan tersebut kita juga menampilkan kesenian, sangar dan sebagainya serta juga akan memampilkan para pelaku UMKM serta Ekraf Sumbar. alu tidak lupa pula kegiatan-kegiatan pendukung lainnya seperti loms photografi, Minangkabau von Festival lalu pasa lokasi kota tua rekrat yang akan difokuskan ucapnya.
Kegiatan VBWS 2023 akan dilaunching pada bulan Desember tahun ini di Bukittingi. Untuk konsep nya sendiri, masih dalam tahap pembahasan.
Selain itu dengan dibukanya rute perjalanan baru Padang-Kuala Lumpur dan sebaliknya juga ikut membuka pintu keran bagi para wisatawan agar lansung berwisata ke Sumbar meski hanya dua kali dalam seminggu Luhur Budianda mengatakan hal tersebut sudah cukup untuk membantu dalam mendongkrak angka wisatawan mancanegara di Sumbar
Dalam hal ini Pemprov bekerja sama dengan Asita dan lembaga serupa lainnya untuk membuat seperti apa VBWS 2023 nanti diselenggarakan. "Untuk mendukung kegiatan ini, Asita juga bakal menggagas program 100 ribu paket wisata dari Malaysia yang akan direalisasikan tahun depan," ucapnya.
"Kita tahu 80% mayoritas pengunjung wisatawan mancanegara di Sumbar berasal dari malaysia dan Alhamdulillah pada tanggal 1 kemaren penerbangan perdana resmi dibukak melalui Air Asia. Mudah-mudahan kedepannya akan semakin banyak penerbangan serupa sehingga kembali bisa seperti semula sebelum covid menyerang.