Durian di kecamatan kayutanam sudah terkenal kemana-mana terlebih dimusim durian yang melimpah saat ini. Sepanjang jalan padang-bukittinggi yang melintasi kecamatan tersebut, berjejeran penjual durian.
Data yang dihimpun kecamatan 2x11 kayutanam memproduksi ribuan ton durian setiap tahunnya. Sebab lahan dan tanaman durian terdapat di seluruh nagari yang ada di kecamatan tersebut.
Misalnya saja salodako, salah satu jorong yang ada dipadang lapai nagari guguak kecamatan 2x11 kayutanam. Jorong ini berada dikaki bukit. Suasananya masih asri. Untuk menuju salodako sangat mudah. Selain jaraknya tak terlalu jauh dari jalan raya padang-bukittinggi akses menuju jorong itupun terbilang bagus.
Seluruh lahan pertanian warga di salodako pasti memiliki pohon durian, tak heran dijorong itu tampak sangat luas hamparan tanaman duriannya.
Tak kaleng-kaleng disalodako ternyata rasa durian disana sangat lezat tekstur duriannya yang kental, terasa hingga tenggorokan, dan juga lebih puas lagi karena daging isi durian yang tebal.
Durian dikebun keluarga novel di salodako itu memang terasa enak. Tidak seperti kebanyakan durian yang dijajal di tepi jalan. Kadangkan orang beli di tepi jalan dapat yang tidak enak kata pembeli katanya durian disini tidak enak.
Padahal tidak semua durian yang dijual di tepi jalan itu durian lokal 2x11 kayutanam. Apalagi kalau durian salodako kala7u durian disini InsyaAllah tidak pernah mengecewakan rasanya. Sebab, petani durian disini memang merawat duriannya sejak dari mulai berputik hingga panen.
Selain itu durian dikayutanam dominan usianya sudah sangat tua, disalodako durian usia termuda ditanam orang tua dari nenek mereka. Saya saja tidak tahu siapa yang menanam durian di kebun keluarga saya ini, apalagi bibitnya didapat darimana saya tidak tahu kata novel.
Kendati begitu sambungnya, bukan berarti durian kampung kalah dengan durian montong atau musang king. “kalau tampilan memang sangat menarik kalau dilihat tapi coba bandingkan rasanya saya yakin durian di salodako ini pasti lebih enak katanya.
Ia pun menceritakan pengalamannya saat menawarkan duriannya disalah satu pedagang di jawa, namun ditolak karena mereka hanya menerima durian musang king. Saya pun langsung kasih durian yang super dari panen itu mereka pun kaget dengan rasanya,” kenangnya.
Kejar Peluang Lain
Rasa durian di salodako yang terjamin membuat petani disana mengembangkan kreativitasnya, harapannya mereka tidak hanya bersandar pada touke. Durian salodako ini sangat diminati pedagang bahkan dari luar sumatera barat, saat ini kita menjual ke tauke harganya rata-rata Rp 15 ribu perbutir sesuai prinsip hitungan perdagangan (2 durian ukuran kecil bisa dihitung 1 butir)
Namun apabila sepenuhnya bertumpu pada tauke tentunya hasil panen tidak memuaskan penjualannya. Terlebih dimasa panen melimpah seperti sekarang. Ini saja sudah masuk masa 3 kali panen. Bulan depan mungkin adalagi yang dipanen makanya durian turun harga tuturnya.
Utnuk itu dirinya dan kebanyakan petani disana mencari peluang lain. Misaknya menjual durian kemasan kotak daging durian yang dikemas dengan plastik klep, serta asam durian. Untuk mebuat durian kotak ini tidak gampang.
kita harus pandai memilih duriannya, sehingga dalam satu durian bisa memenuhi satu kotak yang isinya 1 kg. Kalau tidak pandai memilih duriannya, bisa saja 1 kotak itu kita menghabiskan 2 bahkan 3 buah durian, tentunya kita akan merugi ujarnya.
Harga Durian Kotak
Utnuk harga durian kotak dijual Rp 45 ribu perkotak untuk durian super. Sedangkan yang reguler dibanderol Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu. Kalau durian kotak tidak terjual kita bisa jadikan daging durian kalau dagingnya juga tidak terjual turunannya ke asam durian.
Namun untuk membuat produk-produk semacam itu tentu membutuhkan modal makanya sebagai petani dirinya belum begitu mampu memaksimalkannya. Untuk membuat daging durian itu kita butuh kulkas agar daging durian beku seperti es, sampai sekarang bisa dihitung jari petani yang punya alat itu disini.
Jadikan Agrowisata Durian
Novel dan beberapa petani durian di salodako berharap adanya penggalian potensi oleh pemerintah seperti menjadikan jorong salodako itu sebagai agrowisata durian. Disini sudah pasti seluruh warga punya batang durian, sebab duriannya berada ditanah pusako tinggi (warisan leluhur).
Sangat pas kalau di jorong salodako ini dijadikan agrowisata durian, tempatnya juga asri dan jauh dari hiruk pikuk. Perkebunan durian di salodako sangat terawat dan rapi jadi cocok di kunjungi oleh segala usia. Termasuk anak-anak usia sekolah dasar.
Tinggal membenahi jalan kesini saja agar lebih lebar sedikit pasti ramai yang datang apalagi saat musim durian. Tidak hnay itu salodako yang dijadikan agrowisata durian bakal ramai pengunjung lantaran masyarakatnya yang ramah ditambah dominan petani di salodako memiliki pengetahuan yang baik soal durian.
Potensi Durian Kayutanam
Jumlah tanaman berjumlah 8.190 batang, luas area 66,59 hektare, tanaman menghasilkan 5.700 batang, produksi 1.248 ton tahun 2020 dan 1.520 ton tahun 2021.
Pastikan Masuk Musnag
Camat 2x11 kayutanam memastikan akan mengakomodir seluruh seluruh aspirasi dari petani durian di wilayahnya tersebut. Benar sekali durian di kayutanam ini tidak diragukan lagi rasa dan kualitasnya untuk itu saya mulai menjajaki bagaimana untuk mengelola potensi ini ujarnya.
Ia mengaku sudah bertemu langsung dengan sejumlah petani di 2x11 kayutanam, namun belum sampai ke salodako InsyAllah selanjutnya say akan ke salodako sangat menarik apa yang diceritakan petani durian disana.
Seluruh aspirasi dari petani nanti nya akan disampaikannya untuk di akomodir dalam musyawarah nagari diseluruh nagari di wilayah 2x11 kayutanam. Camat juga dalam waktu dekat akan membahas hal ini dengan nagari-nagari kita, bagaimana programnya soal potensi durian ini.
Sebab 4 nagari disini punya perkebunan durian. Harapan kita mungkin ini bisa dibina lewat BUMnag apabila memenuhi regulasi nantinya.
Menyangkut keinginan petani salodako dibentuknya agrowisata durian camat sangat menyetujuinya, bahkan katanya hal ini sudah masuk dalam rencana kedepan dinas pariwisata padang pariaman.
