Kisah pemuda tersebut tertera dalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 9-26. Dalam memerintah Raja Decyanus sangat kejam dan menyiksa penganut-penganut Kristen. Sang raja penyembah berhala, dia selalu memerintahkan dan memaksa seluruh rakyatnya untuk ikut menyembah berhala.
Jika ada yang menentangnya, Raja Decyanus tidak segan-segan untuk membunuhnya. Oleh karena itu sebagian besar rakyat di negara tersebut adalah penyembah berhala. Pada suatu hari Raja Dikyanus mendengar bahwa ada beberapa orang pemuda golongan bangsawan yang menolak menyembah berhala.
Mengetehui hal itu, Raja Dikyanus memerintahkan pengawalnya untuk segara membawa pemuda-pemuda tersebut ke hadapannya. Sesampainya di istana, pemuda-pemuda tersebut ditanya mengapa mereka tidak mau menyembah berhala. Mereka menjawab hanya mau beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Sang raja kemudian menawarkan berbagai kenikmatan harta, dan jabatan agar mereka mau meninggalkan keimanannya. Namun, mereka tetap teguh pada pendiriannya dan menolak semua tawaran raja. Raja pun murka dan memberikan kesempatan bagi pemuda tersebut untuk memikirkan tawarannya. Pemuda-pemuda tersebut memiliki keteguhan iman yang luar biasa dan tetap menolaknya.
Mereka pun kemudian pergi dan meninggalkan kota. Mereka
selanjutnya bersembunyi di sebuah gua di Gunung Tikhayus yang tidak jauh dari
tempat tinggalnya. Saat perjalanan menuju gua, mereka bertemu dengan seorang
pengembala bersama anjingnya. Pemuda tersebut juga memiliki keimanan yang sama
dan memutuskan ikut bersamanya.
Di dalam gua, mereka bisa beribadah kepada Allah dengan
bebas dan leluasa. Mereka berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala agar terhindar dari kejaran tentara Raja Dikyanus. Allah
Subhanahu wa ta'ala kemudian menutup pendengaran dan penglihatannya sehingga
tertidur dalam waktu yang cukup lama, yakni 309 tahun.
mulut goa
Diperkirakan tertidur lama, para pemuda tersebut terbangun karena mendengar suara seseorang dengan membangun kandang di sekitar gua. Mereka bangun dengan wajah berseri-seri. Mereka saling bertanya berapa lama tinggal di sini. Salah satu pemuda ada yang menjawab Tuhan lebih mengetahui berapa lama tinggal di sini. Salah satu dari mereka kemudian keluar mencari makan dan memastikan bagaimana keadaaan kota.
Saat dalam perjalanan merasa heran. Karena banyak melihat orang-orang yang sudah beriman dan keadaan kota pun sudah berubah. Agama Kristen yang pada masanya diperlakukan sewenang-wenang sekarang sudah diterima dan menjadi agama Negara. Ashabul Kahfi atau Seven Sleepers of Ephesus merupakan kisah yang langgeng pada Kristen dan Islam selama abad pertengahan.
Tujuh pemuda tersebut dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Timur Theodosius II 408-450 mesehi. Kaisar tersentuh oleh kehadiran mereka. Tak berselang lama kemudian tujuh pemuda meninggal, dan Theodosius memerintahkan agar jenazah mereka diabadikan.
Ilmuwan Dunia Menemukan Bukti Tentang Mereka
ILMUWAN dunia akhirnya menemukan bukti tentang kisah pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur selama 309 tahun di gua. Kisah Ashabul Kahfi diketahui tertuang dalam Alquran surah Al Kahfi Ayat 18.
"Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka," tulis terjemahan surat Al Kahfi Ayat 18.
Dalam 'Buku Pintar Sains dalam Alquran' disebutkan setelah lebih dari 14 abad, ulasan Alquran tentang para penghuni gua atau ashabul kahfi berlalu sampai hari ini. Seorang arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy, menemukan letak gua tersebut di daerah Ar-Raheib di Yordania pada tahun 1963. Itulah gua tempat sejumlah pemuda tertidur setelah melarikan diri menyelamatkan agama dan iman mereka dari ancaman Raja Dikyanus.
Di dalam gua itu ditemukan adanya delapan kuburan, persis sejumlah yang disebutkan dalam Alquran. Di dekat pintu gua ditemukan kerangka rahang atas anjing yang diriwayatkan ikut bersama dan menjaga mereka.
Para pemuda penghuni gua tersebut berjumlah tujuh orang,
salah satunya adalah penggembala dan yang kedelapan adalah anjing mereka.
Anjing itu terkubur di depan pintu gua yang dijaganya, tidak dikubur di kuburan
kedelapan yang ada di dalam gua.
Lubang gua ashabul kahfi tersebut telah diteliti, terutama
pada celah masuknya sinar matahari ke dalam gua. Ternyata ditemukan bahwa celah
gua di sebelah selatan mengarah ke barat daya. Ketika seseorang berdiri di
dalam gua di waktu petang, posisi sinar matahari bergerak ke arah kanan dan
menyorot orang yang berdiri serta memberi ruang untuk melihat ke arah
pemandangan luar gua.
makam di dalam goa
Pada waktu tengah hari, sinar matahari tidak memasuki gua, sedangkan pada waktu matahari terbenam, sinar matahari sedikit dan sesaat memasuki gua. Apa yang ditemukan dan diuraikan oleh para peneliti terhadap gua sama persis dengan apa yang dijelaskan di dalam Alquran. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Al Kahfi Ayat 17.
"Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya,".
Tidak hanya itu. Di dalam dinding gua pun ditemukan adanya tulisan dalam berbagai bahasa kuno yang mengisyaratkan keesaan Allah. Pertanyaannya kemudian, bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengetahui kisah gua yang terjadi lima abad sebelum kelahirannya dan sebelum turunnya Alquran?
Masih diperdebatkan di mana tepatnya letak gua yang terkait dengan para pemuda mukmin yang disebut dalam Surah Al Kahfi itu. Ada yang mengatakan, sesungguhnya gua tersebut terletak di Asia, ada pula yang berpendapat di Skotlandia.
Namun, bukti-bukti historis, arkeologis, dan astronomis menunjukkan bahwa gua itu sebenarnya terletak di daerah Sehab, sekira 13 kilometer sebelah selatan Kota Amman, Yordania, dengan uraian berikut:
1. Bukti historis
Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menyebutkan bahwa gua yang terdapat dalam Surah Al Kahfi itu ada di Gunung Raqim di Yordania. Mereka pernah berkunjung ke sana dan mengaku melihat tulang-belulang penghuni gua. Di antara para sahabat itu adalah Ubadah ibn As-Shamit, Mu'awiyah ibn Abu Sufyan, dan Ibnu Abbas.
2. Bukti arkeologis
Ditemukan adanya sebuah bangunan bersejarah di atas gua tersebut dan ternyata bangunan itu dahulu merupakan gereja dan beralih fungsi menjadi masjid pada masa kekuasaan Islam. Ditemukan ada tujuh pilar batu yang sudah tidak sama lagi tingginya dan dalam posisi membentuk lingkaran. Rupanya, itulah bangunan yang disebut dalam Alquran.
"Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: 'Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.' Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: 'Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya," tulis surah Al Kahfi ayah 21.
Masjid tersebut sudah mengalami beberapa kali kerusakan seperti yang tertulis pada batu di dalamnya. Renovasi pun tercatat dilakukan pada tahun 118 H, 277 H, dan 900 H oleh umat Islam sebagai bentuk perhatian mereka akan nilai sejarah masjid yang disebut dalam Alquran tersebut.
Selain itu, ditemukan pula delapan kuburan yang dibangun di
atas batu, empat di antaranya berada di lorong sebelah kanan pintu masuk gua
dan empat lainnya ada di lorong sebelah kiri gua. Tepat di persimpangan antara
dua lorong tadi ditemukan kerangka anjing, beberapa keping uang, gelang,
cincin, dan bejana berharga.
Seorang pakar geologi, Nazim Al Kailani, mengatakan dalam
penelitiannya tanah gua dan lokasi Gunung Raqim itu sangat berperan penting
dalam menjaga keutuhan kondisi tubuh para penghuni gua.
benda peninggalan di temukan di dalam goa
Sebab, tanah di situ mengandung karbohidrat, kalsium, dan magnesium serta tumbuhan dan hewan yang jenuh dengan radium. Material tersebut terdapat dalam unsur logam uraniumyang berkilau dan menghasilkan sinar alfa, beta, dan gamma.
Jenis-jenis sinar itulah yang mampu mensterilkan dan menjaga kualitas kondisi daging dan tumbuhan dari kebusukan. Al Kailani meyakini bahwa material tanah itulah yang membantu menjaga kondisi jasad para pemuda dari kerusakan selama lebih kurang tiga abad.
Mengapa Allah Tidurkan Ashabul Kahfi Di Dalam gua
DI dalam surat Al Kahfi, Allah SWT mengisahkan tentang sejumlah pemuda yang tertidur ratusan tahun lamanya di dalam gua demi menghindari raja zalim yang mengancam akidah mereka. Namun pertanyaanya, mengapa Allah SWT menetapkan mereka tertidur?
Syekh Mutawalli Asy Syarawi dalam tafsirnya menggambarkannya kisah pelarian pemuda dari kejaran raja zalim itu.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS Al Kahfi ayat 13).
Dia menyatakan bahwa mereka yang berada dalam gua bukanlah orang-orang yang lemah. Mereka merupakan pemuda yang percaya kepada Allah, dan iman mereka senantiasa dikuatkan. Dan ini yang dilakukan Allah SWT kepada orang yang memiliki iman yang benar dan kuat.
Hal ini berdasarkan firman-Nya,
“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka” (QS Muhammad 17).
Syekh Syarawi menjelaskan rasa kantuk yang panjang pada pemuda di dalam gua itu. Dia menjelaskan, Allah SWT melindungi mereka dari bahaya dengan menghilangkan kebutuhan pencarian pada makanan dan minuman dari kehidupan mereka.
Untuk itu Allah SWT memberikan keamanan dengan rasa kantuk, sehingga mereka tidak akan ditemukan, mereka juga tidak merasakan berjalannya waktu, dan tidak membutuhkan makanan dan minuman. Allah menyelamatkan mereka dari kesusahan duniawi.
5 Tanda Kekuasaan Allah kepada para Ashabul Kahfi :
1. Letak Gua Memudahkan Kehidupan Mereka
Tanda kekuasaan Allah kepada Ashabul Kahfi yg pertama adalah letak gua yang memudahkan kehidupan mereka. Di dalam gua tersebut mereka terlindungi dari sengatan matahari di waktu pagi dan sore hari
2. Ada Anjing yang Menemani dan Mendampingi Mereka
Ternyata Allah juga memberikan anjing untuk menemani dan mendampingi mereka selama berada di gua tersebut. Ketika para Ashabul Kahfi masuk ke dalam gua, anjing tersebut berhenti di ambang pintu sambil menjaga mereka
3. Teriknya Matahari Tidak Menimpa Mereka
Hal ketiga yang menjadi tanda kekuasaan Allah kepada Ashabul Kahfi adalah teriknya sinar matahari tidak menimpa mereka. Allah menjadikan matahari seolah-olah ia adalah makhluk yg berakal, sadar dan bijaksana. Ketika terbit ia menjauhkan sinarnya dari para ashabul kahfi dengan condong ke arah kanan. Sebaliknya, ketika terbenam maka ia akan menjauhi mereka dengan bergerak ke kiri sedang para Ashabul Kahfi tersebut berada dalam tempat yg luas dari teriknya matahari di sekitar gua
4. Tubuh Mereka Tidak Usang Walau Tidur dengan Waktu yg Lama
Seperti yang diketahui bahwa Allah membuat tidur para Ashabul Kahfi selama 309 tahun. Namun, meskipun dalam jangka waktu tidur yg lama tersebut tidak membuat tubuh mereka menjadi usang. Bahkan bumi tidak memakan mereka, sesungguhnya Allah Ta’ala telah membalikkan mereka ke kiri dan ke kanan. Apabila dibalikkan ke kanan, bagian kiri tubuh mereka dipakai untuk perputaran udara, demikian sebaliknya, sehingga tubuh mereka tetap selamat dan baik
5. Tidak Ada Orang yg Menggoda Mereka
Karena tertidur terlalu lama tersebut, membuat tidak ada orang yg menggoda mereka. Allah menjadikan pandangan mereka terhadap yg lain menakutkan, sehingga mereka akan melarikan diri dari pemuda gua itu, sehingga seolah-olah mereka terjaga dan bisa melihat, padahal mereka tidur nyenyak.
Wallahu'Alam.