Pemandian alami “mato aia” dalam bahasa Minangkabau yang berarti mata air, pemandian ini sama sepertinya atau mirip-miriplah dengan pemandian tirta alami di kabupaten padang pariaman. Sama mengandalkan konsep alam pemandian yang bagai berada di dalam tengah hutan, pemandian alami yang dua ini sama sama menjual jasa penyewaan ban dalam sebagai pelampung.
Begitu memasuki kawasan mata air, sobat akan merasakan suasana yang sangat sejuk di lingkungan alam yang sangat asri. Sobat akan melihat langsung air yang bening, sejuk, bahkan sangat dingin (bagi yang belum biasa) menyembur tanpa henti dari celah batu, di kaki bukit yang terdapat di bagian baratnya. Bebatuan gunung yang bersih. di sisi dan dasar pemandian menimbulkan sensasi untuk kita segera “nyemplung” atau menceburkan diri.
baca juga: pemandian tirta alami padang pariaman
Karena beningnya, sobat dapat melihat dengan jelas semua benda yang tedapat di dasar air. Seramai apapun orang yang berenang di pemandian itu, airnya tetap bening. Tentunya karena airnya selalu berganti. Pemandian ini merupakan pemadian air mengalir. Pastinya sehat, alami, dan bersih.
Lokasi Mato Aia TabikObjek wisata ini terletak di kaki Bukit Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Lokasi ini tepatnya berada di Jorong Koto Baru Tambak, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjungsirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 25 kilometer dari Kota Solok.
Akses Menuju Mato Aia Paninggahan
Berjarak sekitar 25 kilometer lebih dari Kota Solok, pengunjung akan disuguhi nuansa lukisan alam nan elok. Mulai dari hamparan sawah, Danau Singkarak hingga gugusan Bukit Barisan yang kokoh memagar wilayah Kabupaten Solok.
Untuk bisa sampai di kawasan Pemandian Mato Aie, pengunjung bisa mengakses jalan lintas menuju Pasar Sumani. Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke arah Saniang Baka dan Muaro Pingai dan sampailah ke Nagari Paninggahan. Dari pusat nagari, hanya butuh sekitar 15 menit ke lokasi pemandian.
Tarif Mandi Mato Aia Tabik
Untuk bisa merasakan sensasi berenang di kawasan pemandian, kita hanya perlu merogoh kocek Rp 3.000/orang. Bagi yang tidak bisa berenang, pengelola objek wisata ini menyediakan jasa penyewaan ban besar sebagai pelampung. Usai berenang, pengunjung dapat mengatasi dingin dengan menikmati aneka kuliner ringan dan hangat yang di sajikan penduduk setempat.
#piamanexplore