guru dan murid SMAN2 Sungai Limau |
Mendidik dan mengajar sama halnya dengan berdagang atau berjualan. Untuk menjalani aktivitas bisnis ini diperlukan selling skill atau keterampilan menjual. Betapa hebatnya kualitas sebuah produk, apabila penjualnya tidak dibekali dengan selling skill maka produknya tidak akan terjual.
Demikian juga halnya dengan seorang guru, dirinya juga berperan sebagai seorang penjual yang menjual produk berupa pelajaran pada anak didiknya. Produk ini memiliki mutu dan kualitas tinggi karena berisikan kebaikan yang sangat berguna bagi kehidupan anak didik. Apabila guru tidak mempunyai keterampilan mengajar maka pelajarannya akan sulit terjual dan diminati anak didiknya sebagai konsumen dalam proses pembelajaran.
Secara teknis guru harus dibekali dengan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga tatap muka yang dilakuan penuh warna dan gaya. secara non teknis, guru harus memiliki penampilan yang memikat dan mempesona anak didiknya. Ada lima cara jitu dan strategi ampuh untuk mengambil hati anak didik dalam belajar yang lebih dikenal dengan istilah 5-S.
Pertama, Senyum. Dalam mengajar dan berkomunikasi dengan anak didik guru harus mampu menghiasi bibirnya dengan senyuman dan memperindah tampilannya dengan wajah yang berseri. Guru yang mengajar dengan senyuman manis dan raut wajah yang indah akan memberikan kekuatan yang luar biasa dalam mengambil hati anak didik. Mereka sangat suka kepada guru yang suka senyum dan tidak suka cemberut.
Kedua, Salam. Guru harus sering menyebarkan salam pada anak didiknya. Salam guru adalah ungkapan keselamatan seorang guru kepada anak didiknya. Dengan mengungkapkan salam berarti guru telah mendoakan anak didiknya agar mendapatkan keselamatan dari Allah SWT.
Ketiga, Sapa. Guru juga hendaknya suka menyapa anak didiknya. Dengan demikian anak didik merasa dihargai dan dimuliakan oleh gurunya. Guru yang suka menyapa dan menanyakan keadaan anak didik akan memberikan pengaruh besar kepada anak didiknya bahwa dirinya merasa diperhatikan oleh gurunya. Makanya, guru harus banyak menyapa dan jangan berharap terlebih dahulu disapa oleh anak didiknya.
Keempat, Sopan Santun. Guru hendaknya berlaku sopan santun sebagai bentuk keteladanan nyata bagi anak didik. Apabila gurunya sudah berlaku sopan santun maka dengan sendirinya anak didiknya juga akan berlaku sopan santun sebagaimana guru kepada anak didiknya.
Baca juga: Guru mengajar harus sabar
Kelima, Sabar. Sikap sabar sangat dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugas yang amat berat ini. Guru harus bersabar dalam mendidik dan membimbing anak didik karena yang dihadapi guru adalah makhluk hidup dengan beragam sikap dan karakternya. Guru yang sabar menghadapi anak didik maka akan mudah kakinya melangkah dalamj mengantarkan anak meraih prestasi.
Semoga bermanfaat.