foto pribadi piamanexplore |
Pada awal 2014, Dwi santoso (43) alias motulz dapat undangan kejutan. Airbus pabrik pesawat asal eropa mengundang pemilik akun @motulz itu menonton uji terbang pesawat airbus jenis A350 XWB pada singapore Airshow, 12-14 februari.
Pikirnya ia bakal bertemu banyak wartawan yang diundang, namun di singapura ia hanya bertemu sesama blogger, dari mana-mana, berhari hari di singapura motulz tak di undang ke keterangan pers apapun tak diberi lembaran siaran pers juga tak dibebani dokumen lembar fakta kecanggihan pesawat.
Saya makin terkejut karena seluruh program undangan seperti jalan-jalan tetapi bersama pilot uji coba. Hanya makan malam namun bersama perancang desain kabin pesawat Airbus kata motulz.
Kenapa Airbus mengundang blogger ketimbang wartawan. Mereka bilang kami tidak meminta anda menulis berita, kami hanya ingin mengajak anda jalan-jalan bersama mengikuti uji coba Airbus jenis A350 XWB, siapa tahu anda akan menceritakannya di blog anda, ujar motulz mengutip jawaban pegawai Airbus.
Akhirnya motulz benar-benar menuliskan pengalaman itu di blognya www.motulz.com. Rangkuman tulisan blog yang ia bagi lewat akun twitter @motulz diminati dan di obrolkan para pengikutnya. Begitu pula posting lain motulz di dua blog lain. Meski baru menulis blog sejak 2012, motul kian diakui sebagai influencer yang mempengaruhi percakapan media sosial. Motulz adalah satu dari sedikit influencer yang secara terbuka mengakui terlibat dalam sejumlah promosi produk atau kampanye gagasan dimedia sosial. Dari kicauan influencer sebuah percakapan pesanan bisa digelindingkan menjadi percakapan yang terus berulang dilini masa media sosial.
Awalnya motulz tidak menerima bayaran untuk permintaan membolasaljukan berbagai barang konsumsi atau layanan jasa. Semua berawal dari blog. Saya tiba-tiba dikirimi barang tertentu seperti Iphone 5, saya menulis apa adanya tentang Iphone 5 itu. Namun kicauan saya tidak melulu tentang promosi atau percakapan pesanan kata motulz.
Tarif Influencer
Tarif influencer bisa mencapai kisaran Rp1,2 juta hingga Rp2 juta untuk satu kicauan. Seorang influencer bisa berkicau lima kali sehari tentang produk atau kebijakan yang sedang dipromosikan, disela-sela percakapan lain sang influencer dengan pengikutnya. Kicauan itu bakal digelindingkan dan dibolasaljukan ratusan buzzer dalam tim promosi sehingga dapat bertahan lama dan terus berantaian dilini massa media sosial. Tarif seorang buzzer mencapai kisaran Rp75.000 hingga Rp300.000 per kicauan.
Para pengguna influencer dan buzzer semakin beragam mulai dari produsen barang konsumsi penentu kebijakan hingga perusahaan tambang. Sebuah proyek promosi berjangka 2 bulan melibatkan 5-6 influencer dan ratusan buzzer nilai proyeknya bisa mencapai Rp 400 juta, kata Iwan setiawan Chief Executive Officer Provetic, perusahaan jasa konsultasi strategi komunikasi digital dan big data.
Tarif itu sebanding dengan kesulitan menggarap promosi dimedia sosial karena netizen orang yang melek informasi dan sensitif terhadap cekokan iklan.
Semoga bermanfaat