foto hanya ilustrasi |
Dikala itu Adam mimpi bertemu seorang perempuan yang cantik sekali, hingga Adam jatuh cinta kepadanya. Allah itu mengetahui apa yang dirasakan oleh Adam, maka ketika Adam tertidur Allah ciptakan seorang perempuan yang cantiki parasnya, yang serupa yang dilihat dalam mimpi Adam. Menurut riwayat yang mu’tamad perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri. Sebagaimana dalam surat Ar-Rum ayat 21: “Daripada tanda-tanda kekuasaan Allah bahwa ia telah menciptakan untukmu dari diri kamu akan istri itu supaya kamu dapat kesenangan kepadanya, dan diciptakan diantara kamu berdua rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya dalam soal yang demikian itu adalah betul-betul menjadi tanda-tanda Allah, bagi golongan yang suka menggunakan fikiran.”
Ketika itu, muncullah seorang gadis jelita laksana bidadari datang mendekati Adam, kulitnya putih kuning kemerah-merahan berwajah cantik dan raut tubuh yang molek dan menarik dengan gaya yang luwes elok, memakai pakaian yang indah-indah serta perhiasan emas, intan berlian. Ditatap wajah Adam yang sedang tertidur pulas dengan gairah dan kasih mesra dalam hatinya, dipandangnya lama-lama dan ia tidak berani membangunkannya. Dan akhirnya Adam terbangun sendiri. Sungguh Adam terkejut riang melihat rupa orang berdiri didekatnya kok serupa benar dengan yang dilihat dalam mimpinya barusan. Matanya tidak berkedip memandang wajah gadis itu yang membuat gadis itu tunduk kemalu-maluan, dan menjadi merah pipinya, yang menambahkan kecantikannya dengan lemah-lembut Adam bertanya : “siapakah engkau hai orang cantik? Dan siapakah namamu? Dan apakah maksud tujuanmu?”
“Aku adalah seorang perempuan tujuanku adalah untuk menemani engkau, namaku terserah kepada engkau yang memberi nama padaku”. Begitulah jawab gadis ini dengan suara manis hingga kelihatan giginya putih membayang gelas, lalu dibalas senyumnya oleh Adam sambil berkata : “terimakasih kalau begitu aku namakan engkau Hawa.”
Kedua beradu pandangan, kemudian timbullah antara keduanya rasa cinta dan kasih dalam hati masing-masing. Seketika itu datang birahi Adam, rupanya ia tak tahan lagi tiba-tiba tangannya akan akan merangkul Hawa akan menciumnya, kemudian terdengar firman Tuhan “janganlah engkau menyentuh dia, sebelum engkau aku nikahkan dengan dia.” Kemudian Allah memanggil berkumpul malaikat akan meresmikan pernikahan Adam dengan Hawa. Dinikahkan oleh Allah dengan ijab kabul serta maskawin mas dan perak yang diambil dari dalam Syurga dan disaksikan oleh malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail dan malaikat Almoqorroban serta disaksikan juga oleh para malaikat lainnya.
Selesai aqad nikah keduanya di izinkan keduanya bertempat tinggal didalam syurga khusus untuk mereka berdua, alangkah beruntungnya kedua pengantin baru tinggal ditempat yang baru dan semuanya serba baru, makan dan minum serba nikmat serta perawatan yang terjamin.
Adam Dan Hawa Keluar Dari Surga Karena Buah Kuldi||Yang Di Maksud Buah Kuldi
Pada suatu masa Allah memanggil berkumpul semua malaikat untuk sujud kepada Adam yang mana sujud kepadanya bukanlah sujud menyembah Adam, tapi sujud itu adalah sujud sebagai penghormatan terhadap Adam sesuai kedudukan Adam yang akan menjadi khalifah Tuhan di dunia. Kemudian semua malaikat sujud kecuali iblis sendiri yang tidak mau sujud seperti yang Allah terangkan dalam surat Al-A’raf ayat 12-17.
Seketika Iblis tidak mau sujud lalu Tuhan menegurnya: “Apakah yang mencegah engkau bahwa engkau tidak mau sujud ketika aku perintah engkau?”
Jawab Iblis: “Saya lebih bagus dari dia. Karena tuhan jadikan saya dari api, sedang Tuhan jadikan dia dari tanah.”
Begitulah jawab Iblis dengan sombong, akan tetapi karena kesombongannya itu ia berbuat demikian.
Tuhan berfirman: “keluarlah engkau dari Syurga! Tidak pantas engkau begitu sombong di Syurga ini. Keluarlah engkau, betul-betul engkau orang yang hina.” [13]
Sebetulnya apa yang dikemukakan Cuma alasan saja. Yang sesungguhnya ia merasa mengiri, mengapa Adam makhluk yang baru itu yang akan dijadikan Khalifah. Mengapa dia yang sudah begitu lama umurnya, dan sudah lama ibadatnya, serta lebih tinggi martabatnya tidak dijadikan khalifah? Nah inilah persoalannya. Pertama, karena iri hati, kedua, jadi takabur dan membantah perintah Tuhan.
Tersebut didalam Al-qur’an setelah menjadi suami istri keduanya dipersilahkan bertempat didalam Syurga. Meskipun keduanya boleh tinggal dan makan minum dengan sesuka hati, tetapi ada satu hal yang dilarang bagi keduanya yaitu memakan buah khuldi.
Sebetulnya buah khuldi itu adalah Cuma kata-kata kiasan saja. Sesungguhnya semua buah tidak ada yang tinggal tetap kekal pada tangkainya. Pada suatu saat ia musti lepas atau rontok dari tangkainya. Kecuali buah yang ada pada badan manusia. Itulah kata buah khuldi. Begitu pendapat ulama didalam tafsir Al-Fairuz Zabadi. Jadi yang dilarang oleh Allah didalam Syurga bukanlah memakan buah pohon biasa, tetapi dilarang memakan buah yang kekal.
Cobalah perhatikan firman Allah didalam surat Al-A’raf ayat 22 : “Maka ketika keduanya merasakan pohon itu, terbukalah aurat (kemaluan) mereka.”
Dalam pengertian bukan buah itu dimakan, Cuma dirasakan oleh tubuh. Adam dilarang bersetubuh dengan Hawa, karena disyurga itu bukan tempat untuk melahirkan anak. Tempat melahirkan adalah didunia.
Sudah jelas Tuhan jadikan manusia lelaki dan perempuan untuk melahirkan keturunan. Yang
menjadi persoalan bagi Adam, adalah bukan persetubuhannya, akan tetapi mengapa bujukan Syetan itu yang diturutnya, padahal sebelumnya Tuhan telah berpesan “walaa taqrobaa hadzihisy-syaijaroh.” Artinya : jangan kamu berdua coba mendekati pohon ini.” Tetapi bujukan atau ajakan syetan yang diturutinya, bukan larangan Allah yang diperhatikan. Hanya disini letak kesalahan.
Dengan mengucur air mata Adam dan istrinya mau tidak mau harus menerima nasibnya. “tangan mengencang bahu memikul.” Pada malam itulah Jibril membawa Adam dan Hawa turun ke bumi. Adam diturunkan di bukit Ruhun di Surandib di bukit atau pulau Sailan, sedangkan Siti Hawa di Jiddah.
semoga bermanfaat