-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Cagar Budaya Mesjid Tuo Kayu Jao Salah Satu Mesjid Tertua Di Indonesia||Mesjid Kuno

pic sumbarpotret
Kata wikipedia  Masjid Tuo Kayu Jao adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Masjid yang tercatat telah berdiri sejak tahun 1599 ini merupakan masjid tertua di Kabupaten Solok dan tertua kedua di Indonesia yang masih berdiri sampai saat ini.

Masjid Tuo Kayu Jao juga merupakan salah satu cagar budaya di Sumatra Barat yang diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran salah satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru karena telah lapuk. Meskipun telah beberapa kali dipugar, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan. Namun dalam pemugaran terakhir, warna cat masjid ini yang sebelumnya putih diganti menjadi coklat kehitaman.

Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat Islam, masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu daya tarik wisata terkenal di Sumatra Barat terutama di Kabupaten Solok.

Mesjid ini berada di ketinggian 1.152 m di atas permukaan laut. Nyaman rasanya berada di masjid ini karena lokasinya berada di bawah lembah yang dikelilingi oleh hamparan pemandangan hijau dan dihiasi oleh taman. Udara di Masjid Kayu Jao juga sangatlah sejuk karena berdekatan dengan area perkebunan teh dengan perbukitan hijaunya.

Sejarah Mesjid Tuo Kayu Jao

Sesui dengan namanya, Mesjid Tuo Kayu Jao dulunya terbuat dari Kayu Jao yang kuat, keras dan sangat alot. Arsitektur yang dimiliki mesjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak Minangkabau. Menurut cerita rakyat, Masjid Tuo Kayu Jao didirikan pada abad ke-XVI atas swadaya masyarakat Lubuk Lasih dan Batang Barus. Masjid ini adalah salah satu bukti telah berkembangnya Islam di Kabupaten Solok sejak 400 tahun yang lalu. Keberadaan masjid ini tidak saja sebagai bukti telah berkembangnya Islam di Kabupaten Solok tetapi juga sebagai bukti tumbuh dan berkembangnya Islam di Sumatera Barat sejak abad ke-16.

Masjid Tuo Kayu Jao dibangun oleh Angku Masaur (Angku Masyhur) dan Angku Labai. Angku Mahsyur dikenal sebagai imam yang memiliki suara merdu dalam bacaan sholatnya sehingga banyak dikagumi orang. Sementara itu, Angku Labai dikenal sebagai bilal di masjid kayu jao. Tak kalah dengan Angku Masyhur, Angku Labai juga punya suara yang juga sangat merdu dan khas, sehingga ketika azan orang yang mendengar dengan ringan hati datang ke masjid. Cerita lain menyebutkan Angku labai juga memiliki ilmu yang dapat berpindah-pindah ke tempat lain dalam sekejap dan dianggap sebagai orang yang memiliki ilmu tinggi.

Filosofi Bangunan Masjid Tuo Kayu Jao

Arsitektur masjid ini mengandung filosofi yang sangat menarik. Pada bagian atap yang bergonjong dan tiang mesjid mengandung filosofi “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah“ maksudnya adalah adat berpedoman kepada agama dan agama berpedoman kepada Kitab Allah (Al-Quran) dan filosofi itu terkandung dalam arsitektur Masjid Tuo yang berada di Kayu Jao, Sumatera Barat tersebut. Dalam segi adat, gonjong yang bertingkat pada mihrab masjid mengandung filosofi tungku tigo sajarangan. Maksudnya adalah dalam Minangkabau ada tiga unsur terkemuka yaitu alim ulama, cadiak pandai, dan penghulu. Dalam segi agama, masjid untuk beribadah kepada Allah SWT dan tempat untuk mengaji. Tidak heran jika banyak pengunjung yang datang ke masjid tersebut.

Di dalam Mesjid Tuo Kayu Jao terdapat mimbar kayu dengan ukiran motif suluran. Jumlah semua tiang yang ada di dalam mesjid yaitu 27 tiang. Dengan tiang utama berada di tengah tengah. Menurut masyarakat setempat tiang utama yang berada di tengah-tengah itu biasanya disebut dengan tiang ‘macu’. Karena merupakan tiang yang paling besar diantara tiang-tiang yang ada di dalam mesjid.

Pintu masuk yang berada di tengah-tengah bangunan dan juga dihubungkan dengan tangga yang terbuat dari semen dengan halaman mesjid. Jendela mesjid yang berjumlah 13 jendela melambangkan jumlah rukun sholat.

pic info minang

Secara keseluruhan mesjid tuo kayu jao sangat di pengaruhi oleh arsitektur minangkabau.

 

Share This Article :
1745663973787222366

Presiden Matta Malaysia Kunjungi Dan Kagumi Rumah Gadang Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Piamanexplore- Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA), Dato' Seri Muh Khalid beserta Istri Akhnidar Binti Ahma...