suasana pagi di kampung sarugo
Dalam bahasa Minang, surga disebut dengan sarugo. Tapi, sarugo dalam tulisan ini merupakan akronim dari "Saribu Gonjong". Gonjong sendiri adalah corak rumah adat Minang yang disebut juga "rumah gadang" dengan atap yang khas, mirip tanduk kerbau.
Nah, Kampung Sarugo adalah nama yang disematkan untuk sebuah kawasan yang masih memiliki banyak rumah gadang, sesuatu yang mulai langka di Sumatera Barat. Kampung ini terletak di Jorong Sungai Dadok, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Mas, Kabupaten 50 Kota, atau sekitar 48 km sebelah utara kota Payakumbuh.
Rumah gadang lengkap dengan gonjong semuanya berderet rapi
membentuk barisan menghadap ke Masjid Raya. Kawasan ini pernah menjadi basis
perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Bahkan daerah ini
menjadi Ibukota Republik Indonesia pada masa pemerintahan PDRI (1948-1949). Kampung
Sarugo menjadi Juara II pada Ajang Anugerah Pesona Indonesia 2020 yang lalu
untuk Kategori Kampung Adat Terpopuler.
uniknya, rata-rata Rumah Gadang di Kampuang Sarugo memiliki
5 gonjong. “Itu mencerminkan Rukun Islam. Kampuang Sarugo diresmikan pada akhir
Agustus 2019. “Akhir pekan dan libur panjang, Kampung Sarugo akan ramai
dikunjungi wisatawan. Ada yang sekedar menikmati agrowisata jeruk dan bermain
di sungai.
kampuang sarugo
Lalu, juga ada wisatawan yang bermalam di Kampuang Sarugo. “Ada juga yang bermalam di sini, di Rumah Gadang, meski belum semua Rumah Gadang dijadikan homestay, minat wisatawan cukup tinggi untuk menginap.
Rumah-rumah gadang berjajar sangat anggun. Sementara udaranya sejuk membuat para pengunjung betah bertahan di sana. Wilayah berbukit-bukit sangat indah dipandang mata. Alam sekitar masih asri, udaranya pun masih bersih dan segar.
Penghasil Jeruk
Masyarakat di sana umumnya menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Mereka umumnya menanam pohon jeruk siam Gunung Omeh yang melimpah. Di setiap rumah penduduk desa ada kebun jeruk Siam Gunuang Omeh. jeruk Siam Gunuang Omeh pernah menjadi suguhan bagi tamu-tamu di Istana Negara.
Ciri khas dari jeruk gunuang omeh; rasanya manis, aromanya harum, kulitnya mengkilat berpori. Ukuran berat per buah bisa sampai berat 350 ons.
Kekurangan jaringan komunikasi
Meskipun memiliki keindahan alam yang menawan serta objek wisata yang mempesona, daerah Koti Tinggi ternyata masih kekurangan jaringan komunikasi. Di daerah itu akses internet hanya bisa didapatkan melalui jaringan wifi yang dimiliki beberapa orang saja.
#Kampung Sarugo minangkabau Rumah Adat Saribu Gonjong