Stasiun kereta api PARIAMAN

Stasiun kereta api pariaman

stasiun kereta api pariaman

Biasanya minggu awal pada bulan muharram keadaan pariaman akan berbeda dari hari-hari biasa. Gerbong kereta api di perbanyak dua kali lipat. Bus-bus akan lebih sering melintas karena di bulan muharram ini diadakannya event budaya tabuik yang sudah di tetapkan pada kalender budaya secara nasional, karena pandemi covid tabuik di bulan muharram ini di tiadakan.

Kereta api yang meninggalkan jejak sejarah perkeretaapian yang pernah sukses. Untuk menyalurkan hasil tambang dibangunlah jalur kereta api. Sejak saat itu garis-garis rel melintasi sekujur sumatra barat. Desa-desa pedalaman di hubungkan dengan kota-kota dagang termasuk pariaman. Satu setengah jam, kereta itu sampai di stasiun kota stasiun pariaman. Stasiun kota abad ke 19. Stasiun tua stasiun dengan nama tokoh mitologi dalam cerita klasik rakyat setempat, stasiun nan tongga.

bagian belakang stasiun pariaman

Stasiun setempat kelapa digudangkan pemerintah kolonial dimasa silam untuk diangkut keberbagai daerah dipedalaman Minangkabau. Piaman memang terkenal sebagai penghasil kopra sejak dahulunya. Lihatlah pesisir pantainya yang terbentang panjang di penuhi pohon kelapa. Rantau piaman dalam peta pertanian masa Hindia-Belanda adalah sentra penghasil kopra dan piaman adalah tempat dimana kelapa yang banyak dihasilkan di rantau piaman itu.

Jalur kereta api ke piaman tampaknya dibangun khusus untuk pengangkutan kopra ke padang maupun ke kota-kota besar lain didaratan tinggi. Keberadaan jalur kereta api ini memperlancar hubungan ke pusat kota kolonial di padang dan kekota-kota lain.

#piamanwisata

 

Share This Article :