Promosi pariwisata Hindia-Belanda (1908-1941)
Promosi yang dilakukan oleh VTV vereeniging Toeristenverkeer (sebuah perhimpunan pariwisata pada masa pemerintahan Hindia-Belanda), promosi yang dilakukan adalah promosi langsung. Dalam promosi yang dilakukan secara langsung mereka menggunakan bahan promosi berbagai barang cetakan seperti peta, buku panduan, brosur, booklet, foto, kartu pos, majalah, poster dan film sebagai bentuk promosi. Mereka juga berperan serta dalam berbagai pameran yang diselenggarakan didalam maupun diluar negeri. Kantor biro mereka di batavia menyediakan informasi bagi para wisatawan mengenai pariwisata di Hindia-Belanda.
VTV juga memanfaatkan surat kabar dan majalah didalam dan luar negeri sebagai media untuk mepromosikan kegiatan pariwisata di Hindia dalam bentuk artikel dan iklan mengenai pariwisata. Salah satu contoh promosi langsung yang dilakukan oleh VTV adalah pada 1932. Pada bulan oktober 1932, sekretaris VTV P.J. van Baarda melakukan perjalanan promosi ke hongkong, shanghai, dan Manila dengan menggunakan kapal Java-China-Japan-lijn.
Dalam perjalanan tersebut ia memberikan enam ceramah mengenai Hindia. Kunjungan tersebut berhasil menarik minat gubernur-jenderal Filipina, Theodore Roosevelt II untuk berkunjung ke Hindia. Selain itu sekitar 26 perwira angkatan laut Amerika merencanakan untuk berlibur ke Hindia.
Terlihat bahwa pada periode awal, publikasi VTV lebih banyak mempromosikan jawa sebagai tujuan wisatawan. Pada periode awal ini terselip buku panduan untuk untuk dataran tinggi padang di sumatra yang merupakan kerjasama VTV dengan kontrolir fort de kock. Setelah tahun 1910 selain menerbitkan acht dagen in de padangsche Bovenlanden, VTV menerbitkan buku panduan yang mempromosikan wilayah sumatra barat bagi para pengunjung, terutama padang dan dataran tinggi padang.
Pada 1914 mereka menerbitkan Ilustrated Tourist Guide to East Java, Bali dan Lombok. Dalam bagian pendahuluan di jelaskan bahwa bagi para wisatawan yang memasukkan Bali dan Lombok dalam rencana perjalanan mereka memerlukan waktu dua sampai tiga minggu serta bersedia melakukan perjalanan dengan keterbatasan fasilitas hal ini cukup jelas bahwa wisatawan yang menjadi sasaran adalah mereka yang memiliki banyak waktu dan menyukai petualangan.
Informasi mengenai bali kembali disajikan dalam buku panduan dan brosur yang di terbitkan pada periode 1920 hingga 1930-an, baik dalam bahasa belanda maupun dalam bahasa asing lain.
tulisan dari buku pariwisata di Hindia-Belanda (1891-1942)