Menaiki
Buayan kaliang mengenang masa kecilfoto lebaran sebelum masa pandemi c19
Menikmati Libur Idul Fitri masyarakat Kota Pariaman masih menggemari permainan tradisional buayan kaliang / ayunan yang berada di Pantai Gandoriah. Buayan kaliang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari kayu yang digerakan dengan tenaga manusia. Agar putarannya tetap stabil setidaknya ada tujuh orang dewasa yang memutarnya.
"Masing-masing kotak pada buayan kaliang tersebut diisi oleh empat orang, namun kadang-kadang karena peminatnya membludak tidak heran diisi hingga enam orang".
Di kota Pariaman masyarakat sekitar dan perantau sangat antusias pergi ke pantai Gandoriah, ditambah lagi dengan objek wisata yang semakin ramai dikunjungi, baik lokal maupun mancanegara.
Salah satu objek yang ramai dikunjungi adalah "Buayan Kaliang" merupakan ayunan tradisional, namun masih digemari sampai sekarang padahal sudah puluhan tahun beroperasi. Permainan ini masih dikelola secara manual dan dikendalikan oleh tenaga manusia. Permainan ini hampir serupa dengan permainan bianglala. Menariknya, permainan ini masih mampu bertahan di tengah canggihnya teknologi.Tarif untuk menaiki buayan kaliang berkisar antara Rp 3.000-Rp 5.000 per orangnya, permainan ini hanya ada setiap kali lebaran idul fitri, sangat digemari oleh anak-anak tak jarang juga ada orang dewasa menaikinya hanya untuk mengenang masa kecil.
Kota Pariaman juga memiliki panorama yang alam yang indah, mempunyai
pulau-pulau kecil, sehingga menjadikan kota Pariaman ramai dikunjungi oleh
wisatawan lokal maupun mancanegara.foto Jakarta Globe
#wisataPiaman