SMP Negeri
Pilubang Pariaman KMS singgalang 15 april 1986Sutan Kasmir kepala sekolah SMP pilubang
Pendirian sekolah menengah swasta didaerah tertentu sangatlah membantu masyarakat, tentu saja ditempat mana sekolah menengah negeri tak mampu menampung jumlah pelamar yang membludak selayaknya diperhatikan dan dibina. SMP pilubang sungai limau padang pariaman misalnya beberapa waktu yang lalu diresmikan penegeriannya warga KMS diwilayah itu Dwiwarman chan melaporkannya kepada kita semua. Bermula dari sebuah niat yang berlanjut jadi nyata yayasan pendidikan pilubang (yaspep pilubang) sebuah perkumpulan anak negeri mendirikan SMP pilubang diawal tahun 1976. Tiga lokal pertama, sungguhlah membantu betapa tidak, lulusan sekolah dasar yang tidak diterima di sekolah SMP sungai limau biasanya memproklamasikan diri ikut ayah kelaut atau memulai bertarung menjadi orang upahan disawah menjadi petani.
Meski harus menompang belajar di gedung madrasah diniyah awaliah (MDA) pilubang tiga lokal pertama itu menunjukkan hasil buktuinya tahun 1980 empat tahun setelah didirikan SMP pilubang menjadi anak SMP negeri sungai limau ya tentu saja murudnya berasal dari SMP sungai limau beserta juga guru-gurunya, sehingga negeri disekitar aliran batang gasan inipun ramai beberapa daerah menjadi radius penerimaan murid. Turun tangan SMP 1 sungai limau ternyata tak membuat yaspep pilubang lepas tangan pengurusnya tidak tinggal diam, mereka berusaha pula membangun gedung secara beringsut yaspep mengumpulkan bantuan dari yaspep jakarta Rp 3 juta dari gubernur Sumbar Rp 1 juta bupati padang pariaman Rp 500.000 ditambah bantuan warga yang dikampung dan perantauan serta simpatisan tahap pertama tanah lokasi dibeli dengan harga Rp 750.000. ketika kedar kasim diangkat jadi kepala sekolah SMP pilubang sudah mempunyai gedung dengan 4 lokal belajar atapnya diperolah dari hasil alek gadang batagak kudo-kudo loteng jendela dan pintu ditanggung oleh Bupati Anas Malik. Ia tergugah dengan keinginan masyarakat yang begitu besar kontraktor diwilayah ini dihimbau bupati untuk bisa berpartisipasi himbauan bupati itu ternyata membuahkan hasil sehingga 1982 depdikbud telah mengeluarkan sk nya bahwa SMP pilubang dinegerikan dengan catatan penerimaan siswanya masih dari SMP 1 sungai limau. Keputusan itu mulai jalan dengan menerima murud baru lagi tahun 1983.
Pada tahun ajaran 1984/85 tercatat kelas 1 empat lokal dan kelas 2 enam lokal dengan cacatan 3 guru tetap dan ditambah bantuan dari sekolah induk BP3 segera dibentuk hyang untuk pertama kalinya diketuai Tk. Sidi Iskandar sekretaris ali murni dan bendahara dipercayakan kepada H. Amiruddin. Alhamdulillah kini SMP pilubang itu telah jadi negeri dan berdiri sendiri. Tidak saja siswanya yang kini berbangga juga warga pilubang dikampung dan diperantauan.Menggiling numpang jumlah guru yang ada kini 13 orang dan jumlah itu sam dengan jumlah lokal yang sama sehingga masih dirasakan kekurangan tenaga pengajar belum lagi pegawai kantor dan tata usaha yang Cuma 1 orang mesin tik juga 1 yang payahnya mesin stensil tidak ada sehingga masa ujian semester tiba menggiling soal ujian terpaksa menumpang-numpang. Adalagi yang menarik disini gurunya berinisiatif untukm kepentingan siswa waktu menghadapi ebtanas yang baru saja berlalu misalnya hasil rapat kepsek dan BP3 menghasilkan rumusan dimana jam wajib baru menjadi 30 jam dari 24 jam sebelumnya tapi meski agak berat toh guru-guru di SMP ini berani melakukannya. Dapat dilaporkan untuk tahun ajaran 1982/1983, Joni dari kelas 1-5 menjadi juara umum. Ternyata di tahun berikutnya 1983/1984 Joni dari II-5 juga mempertahankan juara umumnya. Sampai akhirnya di tahun 1984/1985 joni memastikan dirinya menjadi juara umum sekaligus menghantarkannya sebagai murud terbaik SMP pilubang menuju sekolah menengah tingkat atas. Dibelakang joni muncul Marwita adik kelas nya I-1.
Kepala SMP ini Hasan Basri membenarkan baru ada 6 lokal belajar dan satu ruang guru namun demikian sekarang masih ada 3 lokal lagi yang belum selesai dengan kata lain belum ditimbangterimakan, kata Hasan ia menyebut apabila 3 lokal ini selesai akan dijadikan 2 lokal belajar dan satu lagi menjadi ruang perpustakaan.
Juara juga hasil pembicaraan dengan BP3 ternyata Hasan Basri tengah membicarakan pula membangun pagar sekolah yang tidak pernah lupa juga dibangun yakni WC. Kenapa dikatakan demikian setiap hari pasti ada yang ingat akan WC dan itu sering kali dibarengi dengan pelaporan. Sekarang hasan basri lagi yang ngomong bukan kepala sekolah tapi hasan basri yang ketua OSIS kebetulan namanya sama menurut ketua OSIS itu pengurus dibentuk lengkap ternyata sarana ya yang kurang memadai. Namun begitu tak menghalangi SMP pilubang untuk bisa berprestasi keteika di undang SMP sakarek ulu kecamatan pariaman team bolavoli SMP Pilubang putra dan putri namun team puteri berhasil menggondol juara pertama selain olahraga yang begitu kini sedang digiatkan pula kepramukaan. Bagi OSIS SMP Pilubang hanya ada satu motto: bergerak pelan tetapi pasti maklum sekiolah kami baru diresmikan penegeriannya ucap salah seorang siswa menimpali motto itu.
Catatan Dwiwarman Chan pada koran masuk sekolah (KMS) singgalang 15 april 1986.