tulisan Dwiwarman chan pada KMS singgalang 9-12-1986.
Tak tahan disana gurupun mengusulkan agar ruangnya dipindah saja ke ruang kelas III, dan bersatulah ruang guru dengan ruang siswa III. Untuk keperluan administrasi sekolah dengan satu orang tenaga dan fasilitas yang ada Cuma dua mesin ketik sumbangan panitia pembangunan SMA dan sumbangan alumni. Dengan lima guru dan kepala sekolah plus wakil akan berjumlah 7 orang, mereka inilah diberi jatah jam mengajar setiap hari tidak pernah kosong dan sayangnya tidak semua guru yang menguasai bidang lainnya, akibat yang timbul tentu bobot bidang studi yang diberikan berkurang. Itulah resiko, itu belum termasuk belum adanya laboratorium, belum adanya perpustakaan, belum adanya mesin stensil dan satu lagi yang patut dicatat disana Cuma ada 3 jurusan fisika, biologi dan sosial.
Sumbangan BP3 belum begitu berfungsi karena jumlahnya terbatas ucap iklash wakil kepala sekolah yang juga merangkap dua bidang studi begitu juga sadar kepala sekolah yang bekerja keras selama ini dulu kepala sekolah ini guru fisika di SMP 1 pariaman. Tapi dari laporan yang dihimpun kerabat kerja KMS siswanya tak ketinggalan bergaya pacaran jalan terus. Ceweknya baik-baik semua meski ada satu-satu yang sok ujar Barizam kelas III fisika 1 yang mengaku beruntung dapat sekolah disini tidak jauh kesungai limau atau kepariaman.
Eh, cewek cantik III sos-2 ini rupanya terpancing ia ngotot bila hanya cewek yang di pojokkan dalam membicarakan kehidupan remaja di SMA katanya cowok sering ugal-ugalan ia yang merangkap bendahara OSIS SMA sungai geringging asyikkan sekali-kali cowok yang terpojok ujarnya srifaldi ilna yang senang bidang studi bahasa inggris. Nurhayati dan Syamsul bahar kelas I-4 menyebut sangat diminta kesadaran siswa dengan program K3 karena ini nampaknya perlu menunjang kenyamanan suasana belajar dan mengajar di SMA sungai geringging. Ya sekolah filial memang tak semaju sekolah induknya di sungai limau masalah yang cukup serius untuk dibenahi di SMA sungai geringging ini nampanya perlu secepatnya membereskan tempat gedung belajar ruang guru dan ruang kepala sekolah. Penambahan jumlah tenaga pengajar perlu secepatnya pula dipikirkan seiring dengan tuntutan mutu pendidikan di sekolah menengah atas rasanya tugas merangkap tidaklah sempurna namun dengan keadaan SMA sungai geringging yang sekarang cukuplah menggembirakan betapa tidak di negeri yang belum ada SMA kemudian lahir SMA dengan 10 kelas.
Negeri tempat asal Bupati Anas malik ini memang harus menjadi arah anak panah pendidikan dikabupaten yang berbatasan arah Agam karena dari daerah ini diharapkan dapat muncul Anas malik Anas malik yunior. Mengangkat daerah potensial ini ke permukaan. Kerja keras Sadar kepsek, iklash wakil kepsek dan seluruh majelis guru SMA sungai geringging sangatlah di pujikan terlebih lagi panitia pembangunan SMA yang telah mewujudkan impian jadi kenyataan biar miskin tapi berhasil bergelut dalam kemiskinan itu.